Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Memang Beginilah Dunia

Diperbarui: 9 Januari 2018   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang seperti inilah kehidupan dunia. Kekacauan dan kehebohan selalu ada. Manusia-manusia selalu merasa yang paling tahu apa yang sesungguhnya belum nyata. Menduga-duga kalau salah tingkah berkilah. Seribu jurus sakti tersedia. Hanya dengan opini yang malah  seringkali adalah persepsi semata gagah berani berdebat sampai mulut berbusa.

Di zaman media sosial, manusia mendapat kebebasan tiada tara. Berlindung di balik kepalsuan sebagai senjata. Manusia bisa kehilangan kemanusiaannya mengumbar kata untuk menunjukkan kebenarannya. 

Satu kejadian jadi berperkara. Saling bela dan hina. Perang kata tiada habisnya. Semua merasa yang paling benar sedunia. Tidak sadar telah memertunjukkan kesalahannya di depan mata.

Manusia memang penuh ambisi semu dengan rela membuang energi percuma. Mendahului ingin membuka kebenaran satu perkara sebagai yang pertama. Demi apa? Membesarkan egonya. Ego yang selalu jadi juara. Tak sadar telah tertipu dan terperdaya.

Dunia akan sepi bila tak banyak bicara begitu alasan yang utama. Jadi  ramailah dunia dengan penghuni yang terus berbicara mengumbar kata. Jarang yang mau diam dalam damai menunggu waktu membuktikan kebenaran suatu perkara.

Protes dengan keadaan dunia yang selalu banyak perkara? Tidak, karena dunia akan selalu begini adanya. Namun setiap orang punya kehendak bebas menentukan pilihan untuk tidak serupa dengan dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline