Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Puisi | Pohon Roboh

Diperbarui: 21 Desember 2017   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bayangkan bila diri ini adalah sebatang pohon yang tumbuh di pinggir sungai. Akar-akarnya tak kuat lagi. Sebab tumbuh di tanah gembur oleh resapan air sepanjang hari. 

Batang pohonnya menjadi rapuh oleh rayap yang menggerogoti. Kering oleh terpaan sinar matahari. Mudah terbakar api. 

Manakala jauh sebelumnya. Pohon selalu berbuah ranum nan menggoda. Buah-buah  kini tiada. Benalu menjalar sebagai gantinya. Kini pohon yang yang dulu rindang sedang menunggu roboh saja. 

Sama seperti diri ini. Akar-akar kebaikan dan iman lemah sekali. Gampang sekali dipengaruhi. Tak ada integritas lagi. Hidup hanya penuh janji. Mudah termakan emosi. 

Buah kesabaran, kasih, lemah lembut, pengertian, rasa peduli kini tiada lagi. Benalu iri hati, kesombongan, kebohongan, acuh tak acuh, kebencian, egois yang menguasai. 

||Refleksiuntukmenerangidiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline