Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Selalu Ada Jalan Keluar

Diperbarui: 29 November 2017   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak pernah menghadapi masalah atau kesulitan atau keadaan yang mendesak untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam hidup ini? Pasti ada kalanya kita menghadapi dan kita merasakan seakan-akan tidak ada jalan keluar. Lalu kita berada pada kondisi .tidak melakukan apa-apa alias menyerah.

Mengapa demikian? Sebab karena ketika kita menghadapi kesulitan atau masalah apalagi keadaan yang mendesak seringkali  kita bersikap panik. Keadaan ini justru membuat kita semakin terjebak dalam kesulitan. Alih - alih bisa menyelesaikan masalah.

Andaikan saja kita bisa bersikap tenang ketika keadaan mendesak. Berpikir jernih sambil mencari jalan keluar. Pasti ada solusinya.

Belum lama ini, istri menelepon meminta saya  untuk mengirimkan KTP elektrik sementara anak saya yang ada di Lampung. Karena dibutuhkan untuk persyaratan ikut Pekan Olahraga Mahasiswa yang berlangsung di Makassar  Tepatnya di Universitas Hasanuddin. Harus sekarang. Tidak pakai lama.

Ceritanya anak saya yang kuliah di Universitas Bandar Lampung terpilih menjadi salah satu peserta dari bidang olahraga catur. Juara 3 di tempatnya kuliah.

Sebenarnya anak saya dan kedua temannya tidak jadi dikirim karena kekurangan biaya. Teman-temannya dari olahraga lain pun sudah berangkat. Namun mendadak dananya turun, sehingga hari itu juga anak saya harus persyaratan, agar bisa menjadi peserta.

Bagaimana ini? Saat itu saya sedang ada urusan di luar. KTP elektrik sementarai yang belum lama saya minta di kelurahan ada di mess tempat saya bekerja. Istri mendesak terus minta cepat - cepat dikirim melalui WhatsApp. Saya menjadi sedikit panik apalagi sedang mengendarai motor. Namun berusaha tenang sambil mencari jalan keluar terbaik.

Saya segera beraksi. Saya telepon teman yang berada di pabrik untuk mengambilkan KTP elektrik sementara tersebut. Kemudian foto dan kirim melalui WhatsApp ke saya. Kenapa bisa?

Tentu saja bisa karena melalui telepon saya tuntun dia untuk mengambil kunci kamar saya letakkan di tempat tersembunyi. Lalu mencari map yang ada di rak tempat menyimpan KTP elektrik sementara itu. Beres. Untung temannya rada pintar dan menurut.

Setelah saya terima melalui WhatsApp, lalu saya scan dan kirim melalui format PDF. Akhirnya beres. Bisa juga berangkat ke Makassar.

Pernah juga saya terkunci di dalam kamar mandi. Saya pikir ada yang iseng. Tetapi saya pikir ulang hal ini tidak mungkin. Sebab pada waktu itu hari libur. Jadi di pabrik sedang sepi. Saya pikir itu tidak penting untuk dipikirkan berlarut-larut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline