Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Belajar dari Kegenitan Ahmad Fathanah

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

137230274137502402

[caption id="attachment_270815" align="aligncenter" width="300" caption="mana tahan lelaki melihat wanita model begini? lelaki baik-baik tolong tutup mata@bersosial.com"][/caption]

Kenapa mesti belajar dari kegenitan Ahmad Fathanah, lelaki yang sedang jadi tersangka kasus suap impor daging sapi itu? Ini bukan suruh belajar yang baik-baik, malah diajari belajar kegenitan? Ya, ampun!

Sebenarnya Fathanah adalah contoh yang baik bagi kita, kaum lelaki yang ingin belajar genit. Namanya sekarang masih hangat beredar.

Sosok lelaki yang sudah  beristri tiga tapi masih royal dan murah hati sama wanita lain ini patut bagi kita untuk bercermin. Bercermin untuk melihat kelakuan sendiri, agar tidak serupa.

Umumnya lelaki kalau sudah berduit sifat genitnya akan timbul. Apalagi kalau duit itu didapat dengan cara yang tidak benar. Uang panas namanya. Mudah difoya-foyakan untuk mencara kesenangan. Salah satu pelariannya ya ke wanita.

Bisa jadi penulis ini akan begitu. Cuma apesnya belum pernah dapat uang panas saja. Jadi kelakuannya masih adem-adem alias tidak macam-macam. Aman tentram.

Lelaki yang banyak duit memang mudah tergoda untuk menggoda wanita. Apalagi masih banyak wanita yang tidak tahan digoda dengan lembaran rupiah. Biar lelaki itu sudah bandot dan bertampang bandit tidak menjadi masalah. Ada uang abang sayang. Tidak ada uang abang ditendang.

Kalau kita tipe lelaki semacam Fathanah yang mudah menghamburkan uang pada wanita demi kesenangan sesaat. Bersiap-siaplah mendapatkan ke-malu-an besar. Dipergunjingan orang sedunia.

Seorang lelaki yang sudah punya istri dan anak. Lalu menghamburkan uangnya untuk wanita lain, sehingga dianggap malaikat. Sebenarnya tak lebih dari seorang penghianat. Mengkhianati janji yang sudah diikrarkan. Menyakitkan.

Bukan itu saja. Akibat lainnya anak-anak menjadi korban. Kehilangan sosok panutan. Bisa jadi sakit hati, malu, dan tertekan.

Kita lelaki demi menghabiskan uang pada satu dua wanita untuk kepuasan syahwat. Pada akhirnya sudah dapat malu. Keluarga berantakan tak terawat. Harga diri pun jatuh. Apa ini yang namaya sudah jatuh tertimpa tangga lagi? Rugi amat ya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline