Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Hidup Bagaikan Berjalan di Tepian Jurang dan Berlayar di Samudra Luas

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada akhirnya kisah hidup kita menjadi pahlawan kehidupan atau hanya sebagai pecundang adalah ditentukan langkah demi langkah yang telah kita tempuh sepanjang hayat. Kelak sejarah yang akan menilai dan apa yang akan kita peroleh di masa depan di kehidupan yang akan datang.

Berapa banyak manusia yang dapat sampai tujuan dalam perjalanan hidupnya? Berapa banyak yang dapat mencapai pantai seberang?

Bila hidup diibaratkan berjalan di tepian jurang dan berlayar di samudra luas. Ya, hidup ini adalah bagaikan berjalan di tepian jurang atau berlayar di samudra luas untuk mencapai tujuan.

Tepian jurang yang penuh rintangan dan bahaya yang menghadang. Licin dan terjal. Samudra luas yang penuh ombak penderitaan dan gelombang masalah.Setiap manusia berusaha untuk sampai pada tujuan pada akhirnya.

Tetapi entah berapa banyak yang terpeleset jatuh dan ditelan lembah kehidupan atau ada pula yang berusaha bangkit dan meneruskan perjalanannya.

Tidak sedikit pula yang tergulung gelombang cobaan dan kesengsaraan. Namun entah berapa  banyak yang dapat bangkit dan kembali terus mengarungi lautan kehidupan untuk sampai di pantai seberang.

Apa tujuan hidup manusia? sejatinya adalah berjalan kembali ke Kampung Halaman. Ke asal di mana setiap jiwa manusia berasal. Di manakah itu? Silakan definisikan sendiri menurut pemahaman keyakinan masing-masing.

Fokus pada tujuan dengan berpegang pada keyakinan akan dapat menghindari banyak masalah dalam perjalanan hidup ini.

Ajaran yang kita yakini sebagai kebenaran hidup akan menjadi penuntun yang pasti bila kita setia menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Tak diragukan.

Hidup bagaikan berjalan di tepian jurang dan berlayar di samudra luas. Sungguh perlu perjuangan untuk melalui banyak penderitaan dan kesusahan untuk sampai tujuan meraih kebahagiaan. Apakah kita termasuk meyakini kebenaran ini?

Bahwa hidup di dunia merupakan di mana kita menjadi siswa untuk menentukan kelayakan lulus tidaknya kita kelak sebagai manusia. Bahwa dunia ini adalah universitas kehidupan dan lautan ujian untuk penentuan status kita sebagai manusia nantinya.

Coba kita bertanya-tanya, sampai di level mana saat ini nilai kehidupan kita sebelum ditentukan dengan seadil-adilnya  di masa depan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline