Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Belajar dari Maaf Presiden SBY

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti biasa. Apapun yang dilakukan pemimpin kita, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan selalu mendapat tanggapan miring dan kritikan.

Untuk sebuah kata 'MAAF' saja mendapat kritikan dari rakyatnya. Kalau mau jujur. Meminta maaf itu tidak akan merendahkan diri. Tapi justru menunjukkan kerendahan hati yang akan mendapat apresiasi tinggi.

Presiden SBY meminta maaf ke negeri tetangga, Malaysia dan Singapura terkait asap dari wilayah Indonesia. Dimana asap akibat kebakaran hutan itu sudah sangat mengganggu warga di kedua negara tersebut.

Apapun penyebab kebakaran itu yang pasti sudah merupakan tanggung jawab kita karena terjadi di wilayah Indonesia. Minta maaf dan mohon pengertian kepada kedua negeri tetangga itu adalah merupakan langkah yang baik.

Sejatinya meminta maaf itu bukan masalah benar atau salah. Tetapi adalah untuk menjaga hubungan dalam saling pengertian. Bisa juga untuk menjaga kesalahan sebelum kesalahan itu terjadi.

Selanjutnya apa yang bisa kita pelajari dari acara minta maaf dari presiden kita?

Kalau ditelisik bisa jadi persis dengan keadaan kita. Apanya?

Presiden SBY gagah berani meminta maaf ke rakyat negeri tetangga. Bisa menunjukkan kesantunan berpolitik. Tapi sama rakyat sendiri lupa minta maaf. Bukankah justru rakyat kita yang ada di Riau dan Dumai yang paling parah terkena akibatnya?

Mengapa Presiden SBY tidak begitu prihatin dan menyatakan maaf juga? Biasa. Mentang-mentang orang sendiri. Tidak usah minta pengertian sudah seharusnya mengerti sendiri.

Sama halnya ketika pemerintah harus mengambil langkah menaikkan harga BBM. Tiada satu kata maaf pun terucap untuk menenangkan hati rakyatnya.

Nah, bukankah kita sendiri suka berlaku begitu? Sama orang lain atau royalnya minta maaf. Sebaliknya sama istri atau suami dan anak malah lupa dengan kata maaf itu. Demikian juga sebagai anak seakan minta maaf itu tidak perlu. Basi kalau harus minta maaf.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline