Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Belajar dari Kelucuan Farhat Abbas

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Farhat Abbas calon presiden yang terkenal dengan sumpah pocongnya berkicau di akun Twitter @farhatabbaslaw: "CJR kalo salah minta maaf aja dan jgn prnh mengulang kesalahan lagi!"

Kicauan tersebut ditujukan ke salah satu personel Coboy Junior, Bastian yang kedapatan mencium mesra pada seorang gadis kecil yang diakui sebagai sepupu. Dimana fotonya beredar luas, maka berkicaulah Farhat Abbas.

Sekilas memang kata-katanya bijak dan pantas diikuti. Kalau salah minta maaf dan jangan mengulangi. Seharusnya begitu.

Tapi rasanya lucu bila mengingat kelakuan Farhat sendiri yang mau minta maaf saja harus dipaksa dan diancam.

Siapa yang tidak kenal Farhat yang pernah berkicau SARA pada Ahok, Wakil Gubernur Jakarta?

Sebagai pengacara Farhat tidak pernah dan perlu merasa bersalah. Kicauannya yang rasis tetap dianggap biasa saja. Merasa sebagai yang paling benar. Kata maaf itu sulit terucapkan.

Namun ketika ada maunya barulah mencoba minta maaf. Apa itu namanya? Sementara ia sendiri berteriak-teriak di Twitter kalau salah harus minta maaf. Lucu memang lucu. Mungkin kita akan tertawa ngakak.

Eits, tunggu dulu. Bukankah kita juga acapkali begitu? Sebelas duabelas kelakuannya. Jeli melihat kesalahan orang lain. Tapi kesalahan sendiri tak merasakan. Persis yang menuliskan ini.

Tadinya mau menulis 'Farhat Abbas yang Lucu' menertawakan kelakuannya yang lucu. Sendiri salah susahnya minta maaf karena merasa selalu benar. Giliran kelakuan orang dianggap salah langsung mengeluarkan fatwa: Kalau salah minta maaf saja dan jangan pernah mengulang lagi!

Tapi tatkala hendak menulis, ada suara halus menyindir,"Bukannya kamu juga begitu?"

Biar tidak terlalu malu dan dianggap arif, maka temanya jadi 'Belajar dari Kelucuan Farhat Abbas'. Padahal dari kata 'kelucuan' tetap saja masih ada unsur menyindirnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline