Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Tertuduh

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana rasanya dituduhkan hal yang sebenarnya tidak kita lakukan? Mungkin ada yang marah dan membalas menuduh atau melakukan serangan balik atau ada yang sakit hati dan menyimpan dendam. Bisa juga hanya bisa menangisi nasibnya tanpa tahu harus berbuat apa sebab tak menyangka akan mengalaminya.

Bagaimana dengan saya menyikapinya? Kaget dan hampir tak percaya jadi tertuduh atas apa yang tidak saya lakukan. Apalagi dari orang yang begitu saya hargai.

Menerima dan Tersenyum



Ketika penjelasan dan atas nama 'Demi Tuhan' tak mempan lagi meyakinkan bahwa saya tidak melakukan apa yang dituduhkan, saya berusaha menerima ini sebagai risiko hidup dan tersenyum. Saya bersyukur tidak melampiaskan kemarahan atas ketidak-adilan ini atau melakukan perlawanan dengan frontal. Namun saya masih sempat berdoa untuk orang yang telah menuduh. Terima kasih Tuhan atas cahaya dan kasih ini.

Dalam diam saya berusaha tersenyum untuk mengusir segala kekecewaan atau sakit hati yang mungkin akan segera mengisi relung hati. Setiap kali teringat saya berusaha untuk mengembangkan senyuman dan bersabar.

Walau dada agak sedikit sesak ketika menyadari,  bahwa atas Nama Tuhan saya tidak melakukan apa yang dituduhkan pun tak mengubah penilaian. Mungkin saya dianggap seperti kebanyakan oknum pejabat yang walau telah bersumpah tetap saja melakukan perbuatan korupsi.  Tapi saya tetap harus berjiwa besar menerimanya tanpa perlu menyalahkan siapapun.

Risiko Hidup

Kehidupan adalah perjalanan yang penuh risiko. Walau kita sudah berusaha menjadi orang baik, belum tentu akan menjamin semuanya akan berjalan tanpa risiko. Bisa saja niat baik kita akan disalahpahami.

Bisa juga seperti yang saya alami, divonis melakukan hal yang tidak pernah saya lakukan berdasarkan kebenaran menurut sudut pandang sepihak.

Namun kebenarannya adalah saya tidak melakukan tapi saya berusaha mengerti atas apa yang dituduhkan sambil berharap waktu yang akan menunjukkan kebenaran yang sesungguhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline