Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Berbeda Pendapat Bukan Berarti Harus Saling Membenci

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sejatinya adanya beda pendapat itu adalah keniscayaan. Walau pun kita diciptakan dari kesamaan. Beda pendapat bisa terjadi karena pandangan dan pengalaman hidup yang berbeda. Mestinya tak menjadi masalah.

Adalah mustahil kita berharap semua orang isi kepalanya sama dengan isi kepala kita. Saya yakin kita memahami hal ini. Tetapi anehnya dalam kenyataan oleh sebab berbeda pendapat bisa tercipta permusuhan. Saling gontok-gontokan dan dendam.

Apapun itu, seringkali teorinya memang mudah. Tetapi kalau hati sudah panas rasa benci tak bisa dihindari.

Ketika kita sudah yakin dengan pemikiran kita. Lalu ada yang mengkritik dengan pandangan yang berbeda. Sekali dua kali masih dapat bertahan. Ketika perbedaan terus berlanjut, maka sebal dan benci mulai hadir.

Padahal kalau kita mau menyadari. Apa salahnya orang lain berbeda pandangan? Toh, kita sendiri boleh berbeda pemahaman dengan orang lain.

Ada baiknya kita membuka pemikiran kita, bahwa ketika merasa benar dengan pemikiran kita. Kita pun tidak menutup hati untuk melihat kebenaran di balik pemikiran yang kita anggap salah itu.

Mau menerima perbedaan pemikiran dengan lapang dada adalah salah satu cara untuk menghidari dari timbulnya rasa benci.

Yakinlah tidak semua hal kita pasti berbeda. Dalam satu hal kita bisa berbeda, mungkin banyal hal lainnya justru kita bisa sepaham.

Intinya tidak menutup hati dan keukeuh, bahwa kalau berbeda satu hal, pasti akan selalu berbeda dalam hal lainnya.

Hidup ini dinamis. Hari ini bisa berbeda. Mungkin esok sudah bisa sepaham. Begitu sebaliknya.

Lucu rasanya, karena perbedaan pendapat hari ini dalam satu hal kita saling mencaci. Yang berakibat menutup pintu untuk pemikiran yang sama dalam hal yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline