Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Yang Bisa Menulis Dilarang Membaca

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Seorang kawan mengatakan, sebenarnya ia ingin sekali menulis. Tapi bingung harus mulai dari mana dan apa yang akan ditulis. Saking bingungnya, sehingga tak ada yang bisa ditulisnya.

Ia kecewa dan memvonis dirinya memang tak bisa menulis dan baginya menulis merupakan suatu hal yang maha sulit.  Padahal kalau menulis pesan cukup lancar bisa seharian.

Ketika harus menulis sebuah artikel pendek sekalipun ia merasa sangat susah sekali. Otaknya seakan terhenti berputar. Imajinasi tertutup. Otomatis tak ada kata yang terwujud. Kesal. Untung laptop jadi jadi sasaran.

Bagi kita yang sudah biasa menulis pasti merasa sedemikian mudahnya untuk menulis. Satu ide kecil saja bisa menjadi inspirasi  untuk menulisnya secara panjang lebar. Karena kita sudah terlatih. Bagi yang baru berniat belajar tentu akan tertatih-tatih. Sangat wajar sekali.

Kepada kawan yang ingin belajar dan minta jurus sakti untuk bisa menulis _seperti Om Kate katanya_ saya selalu memberikan tips yang mudah dan sangat sederhana sesuai pengalaman. Saya  memang ahli dalam hal menulis. Jadi tidak pakai teori kelas tinggi. Sederhana saja. Anggap saja membantu bagi yang ingin belajar. Jadi tidak punya jurus sakti yang dimaksud.

Apa cara mudah dan sederhana itu?

Mulai menuliskan pengalaman yang paling menyenangkan dan berkesan dalam hidup. Dalam perjalanan hidup kita pasti pernah menemukan pengalaman yang menyenangkan dan sampai sekarang masih terkenang-kenang.

Pengalaman ini pasti akan tersimpan dengan baik di bawah alam sadar atau memori penyimpan yang ada pada setiap orang. Kita tinggal mengambilnya mengolah menjadi kata demi kata. Tuliskan saja semua yang kita ingat. Bayangkan, seakan pengalaman ini sudah sangat mendesak untuk segera di keluarkan menjadi cerita yang mengesankan. Bagaikan lahar yang hendak dimuntahkan. Tak perlu memikirkan bagus atau tidak hasilnya. Biarkan saja mengalir apa adanya dulu.

Tentu pengalaman yang berkesan atau yang paling kita ingat bukan hanya satu. Karena setelah diingat-ingat pasti akan mulai bermunculan. Jangan kuatir, memori penyimpanan kita kualitasnya sangat baik, sehingga semua data akan aman-aman saja.

Setelah berulang-ulang kita melakukan hal yang sama, maka selanjutnya akan mulai terbiasa dan lancar. Ini hanya soal mau mencoba saja dengan adanya kemauan.

Kalau sudah begitu tinggal memperbaiki cara kita menulis dengan memperkaya kata dan tata bahasa. Lalu menentukan gaya yang kita kehendaki yang sesuai dengan selera dan karakter. Soal ini tinggal kita pelajari sesuai kebutuhan saja. Yang terpenting gairah menulis sudah terpancing.Sekarang tinggal mudahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline