Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kita Tidak Layak Bertengkar hanya untuk Mengotori Kebaikan Hati

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[Jangan bertengkar hanya untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Kita masih bisa berdebat atau berdiskusi baik-baik. Kita pernah layak atau berharga untuk bertengkar demi untun mengorbankan kebaikan hati.| Ajahn Brahm]
#
Dua biksuni bertengkar hebat mempertahankan pendapatnya. Mereka merasa pendapatnya yang paling benar. Walau tidak sampai mencaci, tapi emosi sudah menyertai. Melihat kejadian ini seorang biksu menghampiri. Di depan biksu kedua biksuni masih saling menyalahkan dan merasa benar sendiri.

Lalu biksu itu mengatakan,"Kalian berdua bertengkar, maka keduanya salah. Tidak ada yang benar."

Seringkali kita berdebat sampai bertengkar dan mengeluarkan cacian hanya untuk mempertahankan gagasan dan pendapat yang belum tentu merupakan kebenaran yang sebenarnya.

Kita rela bertengkar mempertahankan sesuatu yang belum tentu lebih berharga daripada kebaikan hati kita.

Ketika bertengkar emosi muncul dan timbul kebencian. Tentu ini bukan kebenaran lagi. Sebab dalam pertengkaran sulit bagi kita untuk melihat dan memikirkan yang sebenarnya. Emosi dan benci akan menutupinya.

Jadi benarlah, di dalam pertengkaran itu tidak akan menjadikan kita benar. Siapapun yang terlibat dalam pertengkaran, maka kesalahan itu sudah pasti milik kita.

Sebab orang yang benar tidak akan dengan bodohnya terlibat dalam pertengkaran apapun alasannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline