Ups! Kemaluan yang mana? Coba periksa punya masing-masing. Apakah masih ada di tempatnya dan dalam keadaan yang aman?
Baiklah, biarkan kemaluan yang satu itu berada di tempatnya dengan damai. Ini bukan saatnya bicara yang menyerempt ke soal itu. Tapi kemaluan yang satu lagi atau rasa malu yang ada pada setiap dari diri kita.
Apakah kita masih memiliki rasa malu? Tahu malu adalah salah satu sifat mulia yang harus dimiliki manusia menurut Konfusius.
Karena dengan memliki sifat tahu malu, maka dapat menghindari kita dari perbuatan yang tidak pantas atau memalukan.
Orang berani korupsi, padahal sudah bersumpah, menandakan sudah tidak memiliki rasa malu. Minimal pada dirinya sendiri.
Orang yang berani berbuat asusila atau kemaksiatan. Apalagi mengumbarnya, itu penanda rasa malunya sudah entah ada di mana.
Mereka yang seenaknya menyerobot ketika sedang macet, menandakan sifat malunya memalukan. Padahal bisa saja mereka berpendidikan tinggi.
Mereka yang tidak segan-segan saling mencaci maki di depan umum. Dipastikan pada saat itu kemaluannya sedang disembunyikan.
Bahkan saking ngemesnya ada yang memvonis bahwa mereka yang tidak malu melakukan hal-hal yang memalukan urat malunya sudah putus.
Hidup adalah perubahan. Boleh saja kita memiliki masa lalu yang memalukan dengan perilaku yang tidak tahu malu.
Tidak selamanya kita harus begitu. Biarlah tahun 2013 ini kita jadikan tahun keramat untuk menjadi tahu malu.