Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Omong Kosong Tentang Tidak Apa-apa

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Karena meremehkan sesuatu hal dan berpikir tidak apa-apa, maka terciptalah kesalahan yang besar. Sebab menganggap suatu perbuatan yang salah tidak apa-apa, maka lahirlah dosa-dosa. Tapi tahukah kita, bahwa akibat tidak apa-apa menyebabkan kesalahan dan dosa menumpuk?

Ketika anak-anak kita yang masih polos melakukan kesalahan, dengan tersenyum kita berkata,"Tidak apa-apa!"

Kita memaklumi bahwa mereka masih anak-anak. Tidak apa-apa berbuat salah. Mereka belum mengerti apa-apa.

Lain waktu berbuat salah lagi, tetap kita katakan,"Tidak apa-apa."

Apakah memang tidak apa-apa? Ya, anak-anak akan merekam semua itu di alam bawah sadarnya, bahwa berbuat salah itu tidak apa-apa.

Karena itu kalimat yang pertama yang mereka dengar, maka pasti sangat berkesan sekali. Akibat sering dianggap tidak apa-apa. Akhirnya menjadi kebiasaan.

Padahal justru ketika masih anak-anak, sebagai orang tua kita sudah mesti mengajarkan kepada mereka tentang mana yang salah dan mana yang benar.

Jadi kalimat 'tidak apa-apa' adalah omong kosong. Bukan kebenaran. Tanpa sadar kita telah menjerumuskan mereka dalam kesalahan.

Lihatlah hari-hari ini manusia demikian biasanya berbuat kesalahan dan begitu mudahnya melakukan dosa.

Awalnya hanya karena 'tidak apa-apa'. Banyak contohnya:

# Tidak apa-apa korupsi, toh orang lain juga melakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline