Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Siapa Lagi yang Harus Disalahkan Kalau Bukan Saya?

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Karena terjadi salah komunikasi seringkali menyebabkan terjadi kesalahan. Akhirnya yang biasa terjadi adalah saling menyalahkan. Sudah umum seperti itu. Jadi siapa yang salah sebenarnya?

Waktu itu melalui telepon dari luar kota bos memberikan tugas pada saya untuk pergi ke laboratorium. Membawa beberapa potong batu untuk mengetahui nilai unsur kimia yang dikehendaki.


Tugas ini sudah beberapa kali saya lakukan. Ketika mendapat tugas tersebut sebenarnya kurang jelas.


Tetapi saya sok tahu dan meyakinkan pasti maunya bos itu apa.


Ketika hasil uji unsur kimia dari lab keluar. Betapapun marahnya bos. Karena unsur kimia yang mau diuji itu tidak sesuai kehendaknya.


Bos merasa sudah memberikan tugas dengan jelas. Sementara saya merasa kurang jelas.


Akhirnya bos berkata,"Sekarang siapa yang mau tanggung jawab dan menanggung biayanya?"


Lalu saya menanggapi,"Karena pasti Bapak tidak mau disalahkan, anggap saja saya yang salah. Biayanya saya yang tanggung kalau begitu. Potong dari gaji saya saja!"


"Kasbon kamu udah banyak. Gimana potong lagi?" sahut bos yang mulai mereda amarahnya.


"Kalau bukan saya yang menanggung, siapa lagi yang mau? Kan Bapak bilang tidak mau tanggung!" demikian saya beralasan.


Namun beruntung karena saya tidak jadi harus menanggung biayanya. Hanya disuruh segera membawa kembali batu untuk diuji ulang kadar unsur kimia yang dikehendaki bos.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline