Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Yang Membedakan Orang Bodoh dan Bijak dalam Menghadapi Masalah

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada seorang raja bodoh yang mengeluhdan merasa tidak bahagia karena jalan yang sering dilewatinya kasar, sehingga membuat kakinya sakit.

Lalu ia memerintahkan menterinya agar jalan-jalan di kerajaannya dilapisi kulit sapi.

Menteri bijak yang mendapat perintah justru tertawa mendengar perintah raja bodoh tersebut.

Karena dianggap ide gila dan jelas bodoh. Berkatalah Sang Menteri,'Yang Mulia, daripada buang-buang biaya yang sia-sia. Mengapa bukan kaki Yang Mulia saja yang dialasi kulit sapi?!"

Itulah kemudian yang dilakukan raja dan lahirlah ide cemerlang tentang sepatu.

Yang membedakan orang bodoh dan bijak bila menghadapi masalah yang sama adalah cara mengatasinya.

Orang bodoh hanya bisa mengeluh seperti si raja, sedangkan orang bijak akan mencari solusinya.

Mengeluh adalah solusi bodoh dan melelahkan. Sumber ketidak-bahagiaan. Buang-buang energi. Selalu menyalahkan sesuatu di luar diri.

Mengatasi masalah dengan tindakan yang berlebihan tanpa hasil yang maksimal.

Orang bijak akan menerima masalah yang ada bukan sebagai masalah. Tetapi sebagai pintu lahirnya ide baru untuk mengatasi. Membuka wawasan dan memperkaya pengalaman hidup.

Apakah untuk menghindari hujan, harus membangun atap di sepanjang jalan?

Ternyata tidak perlu. Cukup dibuat payung atau jas hujan!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline