Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kecelakaan Mudik, Tragedi yang Diciptakan?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1346198414819536534

[caption id="attachment_209247" align="alignnone" width="462" caption="salah satu pemudik dengan sepeda motor//jpnn.com "][/caption] Merayakan Lebaran tak ubahnya pesta untuk merayakan kemenangan dengan penuh keceriaan. Satu tradisi yang tak terpisahkan adalah mudik atau pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan sanak-keluarga. Namun ironisnya dan hal yang tidak terpisahkan dari tradisi mudik adalah kesedihan. Karena setiap tahun pasti akan memakan korban ribuan orang. Dari yang meninggal, luka berat, dan luka ringan. Belum lagi korban perasaan keluarga yang ditinggalkan. "Ada 908 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas sejak H-8 hingga H+6 Lebaran tahun ini," kata Ketua Harian Shift II Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan Kemal Heryandri, dalam laporannya, Senin, 27 Agustus 2012. [dikutip dari Tempo.Co] Pada mudik Lebaran tahun ini Tempo.Co mencatat ada 5.233 kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal dunia 908 orang, 1.505 orang mengalami luka berat. Ada 5.139 orang mengalami luka ringan. Belum termasuk korban kehilangan materi yang mencapai puluhan miliaran. Sementara itu kecelakaan pada Lebaran 2011 sebanyak 4.744 insiden yang terdiri atas 779 korban meninggal dunia, 1.334 korban luka berat, dan 3.433 korban luka ringan. [Kompas.com 8/9/2011] Mengapa dibalik pesta harus ada duka? Apakah ini sudah hukum alam? Manusia memang tidak bisa melawan takdir kematiannya. Tetapi manusia memiliki akal sehat agar tidak mempercepat kematiannya dengan kelalaian atau kesengajaan. Seperti kita ketahui, faktor penyebab kecelakaan selama mudik Lebaran lebih banyak karena faktor manusianya sendiri. Perbaikan dan perawatan infrastuktur jalan yang amburadul. Ketidak-disiplinan para pengguna jalan. Dua faktor ini merupakan penyebab utama. Tercatat dari korban kecelakaan, sekitar 70 persen adalah pengendara sepeda motor. Bukan rahasia lagi, bahwa para pengendara sepeda motor itu rata-rata arogan di jalanan. Apalagi mentang-mentang Lebaran. Semua aturan berkendara dan menggunakan jalan diabaikan. Tak heran bila korban berjatuhan. Pemerintah bukannya tidak berusaha untuk mencegahnya. Masalahnya usaha yang dilakukan apa adanya dan setengah-setengah. Menghimbau dan mengebut perbaikan jalan menjelang mudik begitulah yang dilakukan. Mengapa pemerintah tidak memobilisasi mudik yang merupakan acara tahunan masyarakat dengan transportasi massal menggunakan kapal laut dan kereta api? Apakah acara setiap tahun korban harus terus meningkat? Memang tak akan bisa dielakkan. Bila pemerintah masih setengah-setengah dan masyarakatnya tidak mau belajar disiplin dalam berlalu-lintas. Kalau pun setiap tahun ada tragedi kecelakaan, itu namanya tragedi yang diciptakan!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline