Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Ya Ampun, Begitu Banyaknya Dosaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatkala aku berbuat satu kebaikan. Aku begitu bangganya. Ketika ada yang memuji dengan untaian kata membuai, aku begitu bahagia. Aku bergumam,"Aku memang orang baik."

Bagaimana tidak baik? Setiap orang di sekitar yang kulihat selalu dalam kesalahan.

Pada saat aku berdoa. Kulaporkan segala kebaikan yang telah aku lakukan. Pokoknya aku yang paling baik. Berharap Tuhan tahu dan membalas dengan pahala dan rejeki.

Bagaimana tidak baik? Aku rajin beribadah, setiap hari menyebut Nama Tuhan. Beramal menolong yang dalam kesusahan. Berkata-kata yang baik menasehati. Apalagi?

Tetapi baru kusadari. Setelah kuarenungkan. Tiada berarti kebaikan-kebaikanku. Karena semuanya berpamrih.

Dibalik kebaikan yang kulakukan, tersembunyi keepicikan. Yang paling menyedihkann hadirnya keangkuhan. Didalam keangkuhan itu tersembunyi dosa-dosa yang tak terkira.

Ya ampun, ternyata di atas kebaikan dan kebenaran hidupku, bergelimang dosa.

Karena kecuranganku, hanya kebaikan yang kuhitung. Hanya kebenaran yang kuingat. Sementara keburukan dan kesalahan kuabaikan begitu saja.

Aku tertawa dalam kebaikan, tak ada kesedihan dalam kesalahan. Ingatanku begitu kuat atas kebaikan yang kulakukan, sedangkan atas kesalahan, demikian pikunnya.

Begitulah yang terjadi sepanjang hari, sepanjang hidup. Bila dihitung, entah sudah berapa gunung dosa. Tingginya melebihi pegunungan Himalaya.

Ya ampun. Ampunilah ya Tuhan. Biarkan kesadaran ini selalu ada, agar ada pertobatan setiap harinya. Semoga tersadar dalam bimbingan-Mu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline