Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Polisi Memang Wajib Korupsi

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di "Negeri yang Lucu" ini seakan-akan para pejabatnya wajib untuk korupsi. Apa sebab? Karena sistem yang menghendaki demikian. Itulah tak heran perkorupsian merajalela. Bahkan sudah hampir menjadi budaya baru.

Ini fakta. Bukan pepesan kosong. Bukan dalam kisah sinetron. Hidup di negeri ini kalau jadi pejabat tidak korupsi, justru akan dianggap lucu. Menjadi bahan tertawaan. Disindir sok alim.

Jangan heran bila imannya pas-pasan akan segera turut ambil bagian dalam berkorupsi. Suatu perbuatan yang sebelumnya dibenci. Apa boleh buat. Terpaksa dan terdesak kebutuhan. Uang tidak berdosa ini.

Kalau bicara dosa, maka betapa berdosanya sang pelopor pencipta sistem percaloan dalam merekrut pegawai atau politik uang untuk menjadi pejabat.

Bukan rahasia lagi di negeri ini untuk menjadi pegawai negeri atau pejabat wajib mengeluarkan modal besar-besaran.

Dikatakan wajib, kalau semuanya ingin lancar. Bila tidak mau keluar modal, maka adanya pasti kesulitan.

Khususnya untuk menjadi polisi. Tentu kita paham. Selain biaya resmi yang tertulis. Ada biaya resmi yang tidak tertulis. Tapi wajib disetor.

Satuan keamanan tempat saya bekerja saat ini. Begitu ngototnya agar anaknya bisa jadi polisi. Tapi karena modal pas-pasan, akibatnya gagal lagi gagal. Padahal katanya punya koneksi.

Penyebabnya cuma satu. Ia belum bisa memenuhi persyaratan untuk menyetor uang Rp 80 juta sebagai jaminan lulus tes dan biaya selama pendidikan.

Sebaliknya anak temannya bisa langsung lulus. Selain uang setoran wajibnya cukup. Koneksi atau orang dalamnya juga kuat.

Walaupun untuk mendapatkan uang wajib setor itu harus menjual harta benda berupa tanah, rumah atau mobil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline