Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Penertiban Baju Kotak-kotak Vs Penertiban Kumis

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sekelompok massa mendatangi kantor Panwaslu untuk menuntut penertiban penggunaan baju kotak-kotak di sekitar area pencoblosan pada Pilkada Jakarta putaran dua nanti.

Karena penggunaan baju kotak-kotak merupakan kampanye terselubung pasangan Jokowi-Ahok.

Massa menganggap kubu Jokowi-Ahok telah melakukan pelanggaran atau kecurangan dengan menyebarkan orang-orang memakai baju kotak-kotak untuk mempengaruhi konstituen.

Belum selesai dengan tuntutannya. Massa juga mengancam akan merazia warga yang mengenakan baju kotak-kotak selama belum memasuki masa kampanye.

Menghadapi tuntutan yang konyol dari massa. Akhirnya salah saru pengurus teras Panwaslu melalui pengeras suara berkata dengan lantang:

"Baiklah saudara-saudara. Kami pikiran tuntutan kalian masuk akal juga. Akan kami tindak lanjuti. Tapi biar adil. Kami juga akan melakukan penertiban terhadap warga yang berkumis. Karena kumis pun sudah termasuk atribut kampanye. Bagaimana? Bukankah kumis merupakan jargon kampanye salah satu kandidat selama ini?"

Serentak massa sekonyong-konyong menutupi mulutnya sambil saling berpandangan. Ternyata seratus persen massa itu berkumis. Olalalaaaa... laaaa...

Salah satunya berujar,"Waaah, ogah ah kalau kudu ngukur kumis. Mendingan ane mundur deh."

Akhirnya massa secara teratur mundur menahan malu.

"Makan tuh kumis!" teriak serombongan ibu-ibu yang mengenakan baju kotak-kotak yang muncul entah dari mana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline