Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Tarian Thiago dan Alves Mengundang Marah Puyol dan Pep Pun Meminta Maaf

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1335802613287024960

[caption id="attachment_185326" align="alignnone" width="320" caption="Aksi Thiago dan Alves dihentikan Puyol//bola,net-afp "][/caption] Pembelajaran terpenting dalam olahraga adalah kalahkan lawan. Tapi jangan menghinanya. Pembelajaran terpenting dalam olahraga adalah kalahkan lawan. Tapi jangan menghinanya. # Selebrasi Thiago Alcantara dan Dani Alves di depan pendukung Rayo Vallecano dengan berdansa untuk merayakan gol ke-5 mendapat sorakan dari pendukung Vallecano. Karena dianggap berlebihan. Aksi tersebut terjadi setelah Thiago mencetak gol pada menit 77 di Stadion Vallecas, Senin (30/4) dinihari saat melawan Vallecano. Melihat aksi Thiago dan Alves yang berlebihan. Tak ayal membuat Puyol sang kapten menghampiri. Bukan ikut untuk merayakan. Tapi justru tampak marah dengan sikap kedua rekannya tersebut. Usai pertandingan, Thiago dan Alves langsung menyatakan permintaan maaf melalui situs resmi Barcelona. Karena sesungguhnya mereka tak bermaksud untuk menghina. Tetapi sekadar bergembira untuk merayakan gol hasil kerjasama mereka. Atas tindakan kedua pemainnya, Pep sampai merasa perlu menyatakan permintaan maaf. "Kami minta maaf atas kejadian itu dan hal itu tak akan terjadi lagi. Itu bukan ciri khas pemain Barca." >dikutip dari bola,net< Kita bisa melihat bagaimana Barcelona menunjukkan sikap sportifnya. Padahal aksi Thiago dan Alves merayakan gol dengan menari sebelumnya banyak pemain yang sudah melakukan. Namun dianggap tidak tepat dan berlebihan. Karena dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Di depan pendukung Vallecano yang sedang terluka akibat tim kesayangannya mengalami kekalahan telak. Sikap Puyol yang segera menghentikan aksi rekannya adalah sangat tepat. Kemudian diikuti oleh permintaan maaf sang pelatih, Pep Guardiola. Hal ini menunjukkan bahwa Barca ingin selalu mengalahkan setiap lawan yang dihadapi. Memasukkan gol sebanyak-banyaknya. Tetapi tidak menghina lawan yang dikalahkan. Jadi tuduhan para pemain Barca tidak sportif dan menghalalkan segala cara untuk menang adalah berlebihan. Bahwa ketika segala tuduhan miring terhadap Barca tidak terbukti. Si penuduh hanya cuek bebek tanpa merasa perlu meminta maaf. Namun Pep berani mengakui kesalahan pemainnya dengan meminta maaf. Itulah sportivitas namanya. Tidak banyak pelatih yang bisa bersikap demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline