Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

"Koboy Fiorentina" Menyesal dan Minta Maaf, Bagaimana "Koboy Palmerah"?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13361908471907307024

[caption id="attachment_186347" align="alignnone" width="209" caption="eks pelatih Fiorentina, Delio Rossi//vivanews.com "][/caption]


Pelatih memukul pemainnya sendiri? Langka sekali kejadian ini. Kalau pemain memukul wasit? Tak usah ditanya lagi. Sering kali! Terutama di Liga Indonesia.

Tetapi baru-baru ini kejadian langka ini terjadi di Serie A Itali. Pelatih Fiorentina, Delio Rossi (51) memukul pemainnya sendiri, Adem Ljajic (20) yang tidak senang ditarik keluar.
Insiden menghebohkan sekaligus memalukan ini terjadi pada saat Fiorentina menjamu Novara di Artemio, Kamis (3/5/2012) dinihari WIB.

Peristiwa bermula ketika Rossi memutuskan mengganti Adem Ljajic di menit ke-30 dengan Ruben Olivera.

Rupanya Ljajic tidak terima ditarik keluar. Untuk melampiaskan ketidaksenangannya, Ljajic memberi isyarat tepuk tangan untuk mengejek dan mengatakan sesuatu pada Rossi.

Rossi yang dikenal sebagai pelatih kalem tanpa diduga terprovokasi. Tanpa banyak omong langsung menghampiri pemainnya itu dan melancarkan pukulan.

Saking emosinya, walau sudah dilerai. Rossi masih berusaha untuk memukul Ljajic.

Pasca kejadian tersebut. Pihak managemen Fiorentina juga tanpa banyak omong, langsung memecat Delio Rossi. Tanpa memberikan kesempatan untuk membela diri.

Berselang tidak lama. Setelah Rossi terbukti melakukan pemukulan. Federasi Sepakbola Italia (FIGC) mengeluarkan hukuman tiga bulan tidak boleh beraktivitas di dunia sepakbola. Atas kejadian pemukulan yang dilakukan. Akhirnya Rossi menyatakan penyesalan dan permintaan maaf kepada managemen. Ia mengakui telah melakukan hal bodoh dan memalukan.

Ternyata pihak klub bukan hanya memecat sang pelatihnya saja. Pihak Fiorentina menyatakan akan ada hukuman untuk pemain juga. Karena telah melakukan provokasi.
Seharusnya keadilan memang diberikan kepada kedua pihak. Bagaimana pun ada reaksi karena ada aksi. Dalam hal ini ada pemukulan karena adanya provokasi.

Bagaimana dengan aksi "Koboy Palmerah"? Untuk keadilan hukuman, sepertinya sulit akan kita dapatkan. Karena urusannya cenderung diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline