Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

#S (Sungguh-sungguh=Menjalani Hidup)

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

SERI REFLEKSI DIRI DARI A-Z:

Apakah aku sudah sungguh-sungguh menjalani hidup ini? Atau menjalaninya dengan mati segan hidup tak mau?

Siapapun dan bagaimanapun diriku saat ini, seharusnya aku memiliki energi yang lebih untuk sungguh-sungguh menjalani kehidupan ini.

Semua ini demi untuk membalas karunia Tuhan yang telah menciptakan.

Menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh, tidak menyia-nyiakan dengan melakukan hal yang tidak bermanfaat adalah wujud terimakasih dan bersyukur.

Kesempatan telah diberikan. Raga dan jiwa menyatu dalam kesatuan. Akal sehat disertakan. Sungguh merupakan modal yang luar biasa untuk menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh.

Manalah boleh menyia-nyiakan dengan hidup melakukan hal yang tidak berarti. Apalagi sampai merugikan orang lain dan diri sendiri.

Bila ini kulakukan. Itu artinya bukan hanya tidak berterimakasih akan karunia Tuhan. Tapi juga tidak tahu diri akan pengorbanan dan kasih sayang dari orangtua.

Menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh itu berarti hidupku harus bisa berarti. Melakukan kebaikan dan bisa berguna bagi sesama.

Memanfaatkan segala potensi yang sudah dikaruniakan Tuhan. Inilah tanggung jawab yang belum dapat kujalankan.

Perjalanan waktu tidak bisa ditunda. Karena waktu akan terus melaju untuk mengambil sisa hidupku. Bergegas berbenah adalah pilihan yang terbaik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline