[caption id="attachment_157761" align="aligncenter" width="188" caption="indonesiaindonesia.com "][/caption]
"Pa, bangun, Pa. Edi anak kita belum pulang!" Bu Enok membangunkan suaminya dengan perasaan was-was.
"Udah, biarin nanti juga pulang." Pak Indra menjawab sekenanya masih dalam posisi terbaring.
"Tapi ini udah jam satu, Pak. Tidak biasanya." Bu Enok tak bisa untuk tidak khawatir.
"Udah malam gini mau cari ke mana, Bu? Mungkin nginap di rumah temannya." Pak Indra berusaha menenangkan istrinya.
Pak Indra bisa tertidur pulas kembali. Tetapi Bu Enok sulit memejamkan matanya malam itu. Bertanya-tanya, apa yang terjadi. Mengapa sampai menjelang dinihari Edi belum juga kembali.
# Senja itu diiringi rintik-rintik hujan, Edi memacu sepeda motor bapaknya untuk keluyuran seperti biasanya. Edi adalah anak kedua pasangan Pak Indra dan Bu Enok. Umurnya baru 17 tahun. Masih duduk kelas 1 SMU.
Seperti umumnya anak tanggung seusia Edi yang tak jauh dari kenakalan. Hari-hari Edi selain bersekolah memang suka berkeluyuran untuk menghabiskan waktu.
Ke manakah sesungguhnya? Mengapa sampai larut tak juga kembali ke rumah? Saat subuh, Pak Indra terbangun untuk mempersiapkan diri berangkat kerja. Namun ternyata Edi belum pulang juga bersama sepeda motor yang akan digunakan untuk berangkat kerja.
Kini Pak Indra mulai khawatir akan keberadaan Edi. Mengapa sudah pagi belum pulang juga. Karena Edi tahu sepeda motor akan digunakan bapaknya untuk bekerja.
Bergegas Pak Indra membangunkan istrinya yang masih tergolek kelelahan. "Bu, Edi belum pulang juga. Ke mana tuh anak?"