Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Manusia yang Baik Bukan Berarti Tidak Pernah Melakukan Kesalahan

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah ada manusia yang selama hidupnya tidak pernah melakukan kesalahan?
Seorang nabi pun, selama hidupnya tanpa sengaja pernah melakukan kesalahan.

Apalagi manusia biasa seperti kita. Dikatakan manusia adalah tempatnya salah dan manusia memang tidak jauh dari kesalahan dalam hidup kesehariannya.

Manusia memang tak pernah lepas dari kesalahan. Sekalipun ia seorang manusia yang baik. Namun hal ini janganlah dijadikan sebagai pembenaran untuk hidup selalu dalam kesalahan.

Sebagai manusia, kita wajib untuk berusaha menjadi manusia yang baik dan berusaha menghindari kesalahan demi kesalahan.

Manusia yang baik bukanlah karena tak pernah berbuat salah, tetapi adalah manusia yang bisa menyadari setiap kesalahan yang telah dilakukannya. Lalu secara sadar mau mengubah diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Begitulah ia bertekad.

Manusia yang baik, tak lepas dari kesalahan. Tapi ia memiliki kelembutan hati untuk selalu berintrospeksi atas setiap perilakunya. Ia meneliti setiap hal yang dilakukannya.
Apakah terdapat kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan?

Tidak seperti manusia umumnya yang larut dalam kesalahan dan enggan mengakui walau sudah diingatkan.
Tapi akan selalu membela dirinya.

Manusia yang baik takut kepada kesalahan dan menyukai kebaikan. Hal ini tentu berbeda dengan manusia umumnya. Suka pada kesalahan dan menertawakan kebaikan.

Manusia yang baik akan menyesali atas setiap kesalahan yang dilakukannya. Karena nuraninya masih berfungsi dengan baik. Sebuah kesalahan bagaikan setitik noda kotoran yang menempel pada pakaiannya, sehingga ia merasa risih.

Hal ini tentu berbeda dengan kebanyakan manusia yang sudah berbuat salah masih membanggakannya. Kesalahan dianggap hal yang biasa dan tak perlu malu untuk melakukannya. Karena berpikiran orang lain juga melakukannya.

Semua ini adalah tergantung kesadaran yang ada pada diri kita masing-masing. Tingkat kesadaran kita yang menentukan pilihan hidup kita masing-masing. Mau jadi orang baik yang malu pada kesalahan atau orang kebanyakan yang bangga dalam kesalahan.

Apakah saat menulis tulisan ini saya sedang dalam keadaan sadar, bahwa diri sendiri masih penuh kesalahan?

Entahlah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline