Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kehilangan Kemaluan

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia jaman sekarang tidak malu-malu lagi melakukan hal yang memalukan sebagai manusia, karena telah kehilangan sifat mulianya sebagai manusia, yaitu
sifat TAHU MALU.

#

Salah satu sifat mulia manusia menurut Konfusius adalah memiliki sifat Tahu Malu. Setiap manusia seharusnya memiliki sifat tahu malu, karena manusia adalah
termasuk makhluk mulia ciptaan Tuhan.

Tahu malu tentu maksudnya bukan pemalu atau malu-malu kucing, tapi artinya kurang lebih adalah takut
atau tidak nyaman melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nurani.
Perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Tahu malu artinya tidak berani
melakukan sesuatu hal yang tidak
sesuai dengan sopan-santun. Tidak berani melakukan hal yang dapat merugikan orang lain.

Orang yang memiliki rasa tahu malu, akan merasa malu saat melakukan kesalahan dan berani bertanggung jawab terhadap
kesalahan yang dilakukannya.

Lalu bagaimana dengan keadaan masyarakat sekarang berkenaan dengan sifat tahu malu ini?

Sepertinya semakin tergerus oleh
kemajuan jaman, karena kebanyakan manusia tidak malu-malu lagi melakukan hal yang memalukan dirinya sebagai
manusia. Makhluk yang begitu diistimewakan Tuhan.

Bahkan ada yang begitu bangganya berbuat sesuatu yang memalukan demi kekayaan dan ketenaran.
Berbohong, menipu, curang, saling
sikut, dan pergi ke dukun untuk memperkaya diri, padahal katanya
ber-Tuhan.

Sesuatu yang dianggap tabu karena tidak layak dilakukan seorang manusia, tidak malu dipertontonkan di hadapan umum
tanpa perlu merasa malu lagi.
Masih belum cukup, kemudian tanpa malu-malu memberikan pembenaran untuk perbuatan memalukan itu.

Semakin hari manusia semakin
kehilangan sifat tahu malunya. Dari pedagang di pinggir jalan sampai pejabat di dalam gedung tinggi. Dari orang bodoh sampai yang pintar seringkali tak perlu merasa malu untuk berbuat curang
dan menipu demi memuaskan
keserakahannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline