Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kalau Saya Katakan Anda Bodoh dan Sesat, Nanti Anda Marah! Lebih Baik Kata-Kata Itu Untuk Saya Saja!

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Refleksi diri, adalah saatnya untuk membersihkan kekotoraja hati. Bukankah wajib setiap hari untuk dilakukan!

*
Setiap hari manusia karena menyadari tubuhnya kotor, maka kegiatan membersihkan tubuh yang bernama mandi menjadi rutinitas yang wajib dilakukan.
Secara normal, dua kali dilakukan dalam sehari.

Sebagian besar dari kita dipastikan bila sehari saja tidak mandi akan merasa tidak nyaman. Baik bagi dirinya, maupun orang-orang di sekitarnya.
Bayangkan bila tiga hari saja tidak mandi, apa yang terjadi?

Kegiatan mandi adalah untuk membersihkan tubuh kita secara keseluruhan dari kotoran. Sebenarnya kotoran itu berasal dari mana?
Sebagian berasal dari luar, tetapi sebagian juga sebenarnya kotoran itu berasal dari dalam tubuh kita.

Kotoran dari dalam tubuh yang ada bukan hanya dikeluarkan melalui anus, tetapi juga melalui pori-pori yang kemudian menjadi daki.
Saudara-saudara boleh coba berada dalam ruang tertutup rapat yang kedap debu, namun jangan heran bila masih ada kotoran yang bisa menempel di tubuh. Karena itu memang berasal dari dalam tubuh kita.

Itu hanya kotoran yang ada di permukaan tubuh saja.
Masih ada kotoran lagi pada bagian tertentu ditubuh kita.
Periksalah pada lubang telinga, hidung, mulut, pada bagian kuku, mata, dan tentunya pada lubang anus dan kemaluan, maka kita akan menemukan kotoran-kotoran itu.

Bukankah betapa kotornya tubuh Kita???!
Secara sadar kita membersihkan dan melakukan perawatan untuk menyingkirkan semua kotoran tersebut.
Bahkan demi untuk menjaga kebersihan semua itu agar dianggap bersih, kita rela mengeluarkan biaya secara khusus.

Secara sadar juga sebagian dari kita begitu jijik dengan kotoran-kotoran yang ada pada tubuh sendiri, sehingga begitu menjaga kebersihan tubuh setiap hari.

Tetapi sayangnya, sebagian dari kita begitu sadarnya untuk menjaga kebersihan tubuhnya, namun tidak sadar untuk menjaga kebersihan hatinya.
Lupa untuk melakukan refleksi setiap hari untuk membersihkan dan menjaga hatinya.

Walaupun dengan selalu berpenampilan bersih, tetapi kebersihan hati tidak terjaga. Karena dibalik pakaian dan tubuh yang bersih, tidak jarang masih melekat keserakahan, kebencian, kemarahan, kelicikan, dan kebodohan.

Bukankah alangkah indahnya, kebersihan tubuh dan penampilan diiringi dengan kebersihan hati?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline