[caption id="attachment_99018" align="alignleft" width="337" caption="Bukan Selly//GettyImages"][/caption]
Setelah sebelumnya menulis tentang Khadafy dan Tifatul, ada satu nama lagi yang menarik bagi saya untuk dituliskan. Karena namanya cukup sering disebut belakangan ini.
Siapa lagi kalau bukan Selly namanya. Tapi siapa ya Selly itu? Sejujurnya saya juga tidak kenal! Hanya sekilas membaca teks berita disalah satu televisi swasta, bahwa Selly seorang penipu yang baru saja tertangkap.
Selanjutnya mengetahui beritanya melalui membaca beberapa judul tulisan di Kompasiana tentang dia. Tapi anehnya saya tidak begitu tertarik untuk mengklik dan membaca seluruh isinya.
Dari sedikit berita yang saya ketahui tentang kasus Selly, saya mencoba sedikit [sok] menyimpulkan.
Selly adalah seorang wanita yang memiliki wajah cantik dan itu digunakan sebagai modal untuk menarik dan meyakinkan orang lain.
Faktor ini [maaf] tak sedikit dimanfaatkan banyak wanita untuk meraih keuntungan dan mendapatkan materi.
Apakah ini adalah kecerdikan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki ataukah kelicikan untuk mendapatkan keuntungan semata?
Wajah cantik, cerdik, dan licik [mungkin] itulah modal yang dimiliki oleh seorang Selly untuk melakukan aksinya selama ini. Tak heran dengan kelebihan yang dimilikinya banyak korban yang terjebak lalu terjerat.
Namun pada akhirnya, sepandai-pandainya tupai melompat, jatuh juga. Sama halnya dengan Selly, aksinya harus berakhir karena tertangkap oleh polisi.
Selly, Selly. . . mengapa harus begini jadinya jalan hidupmu?