Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kolaborasi: Satu Cinta Dua Agama [3]

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13008881581601515183

Cinta yang agung tak lelah untuk terus mengembara menemukan keindahannya walau banyak rintangan yang membentang....dan juga pengorbanan yang tiada nilainya.

[caption id="attachment_97763" align="alignleft" width="338" caption="GettyImages"][/caption] *

Airmata masih belum mengering dari pipi Tri, sementara sang kekasih Li, dapatmenahan diri untuk tidak larut dalam kesedihan. Tri, masih tiada habis tanya, mengapa ia dan Li bisa jatuh cinta hanya padapandangan pertama dan langsung sehati?!

Mengapa dan mengapa? Bukankah ini yang namanya jodoh? Lalu mengapa perbedaan yang ada pada mereka menjadi penghalangbersatunya cinta antara dirinya dan kekasih yang begitu dicintainya, Li?!

Bukankah cinta yang mengisi setiap insan yang ada adalah sama warnanya?

*

Li masih tegar bagai batu karang menghadapi dilema cintanya dengan Tri yang bukan hanya beda suku, tetapi juga beda agama. Sama kokohnya juga pendirian keduaorangtua Tri untuk tidak mengijinkan mereka menikah dengan tiada pilihan lain, selain bila Li bersedia mengikuti keyakinan Tri.

“Tri, aku belum menyerah, karena aku yakin Tuhan pasti akan membukakan jalan untuk cinta suci kita. Aku hanya ingin kita bahagia pada kehidupan ini, bukan nanti !” Li masih meyakinkan Tri dan dirinya.

“Tapi Ko, sepertinya aku sudah menyerah dan tidak ada pilihan lain lagi !” Dengan suara memelas Tri berkata. Belakangan ini, Tri mulai memanggil kekasihnya, Li, dengan sebutan “koko ”, katanya terasa lebih mesra dan enak. Li, memeluk kekasihnya yang kehilangan gairah.

“Tri, percayalah masih ada harapan bagi kita untuk bersatu. Begitu hati kecilku  berbisik !” Tri mengangguk dan mulai tersenyum. Limenghapus airmata kekasihnya yang masihtersisa.

”Mungkin untuk sementara ini, kita endapkan dulu persoalan ini ya, Ko.. !” Tri meminta dan melanjutkan, “ Aku ingin kita menjalani saja semuanya, mengalir laksana air. Jika pada masanya nanti semuanya akan bermuara jua di laut lepas. ” Tambah Tri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline