Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Saya Penulis Hebat??? Ternyata Saya Hanya Penulis Biasa!

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1297848566813661896

Saya akui saya bukanlah penulis hebat menurut ilmu kepenulisan, karena saya tidak mengerti dan memahami sama sekali teori menulis. Tetapi dengan bisa menulis dengan sepenuh hati dan segenap jiwa bagi saya adalah sesuatu yang hebat.

[caption id="attachment_91158" align="alignleft" width="300" caption="GettyImages"][/caption]

Sejenak aku mengepakkan sayap untuk terbang melayang tak berpijak pada bumi. Melayang jauh menembus awan dan menghilang. Lupa diri ada dimana. Sekilas terpikirkan dalam keingingan dan menyatakan bahwa aku ini penulis yang luar biasa terbuai kata-kata indah.

Namun aku berlari segera menceburkan diri kedalam kolam dipinggir rumah untuk tertawa sepuasnya. Menertawakan diriku sendiri yang sama sekali tidak lucu ini.

Ingat kembali akan suara hatiku sendiri, bahwa aku ini hanyalah seorang yang menulis sebisanya dan bisa-bisanya menulis saja. Tidak lebih! Lebihnya mungkin hanya kebetulan setiap hari bisa menghadirkan tulisan.

Untuk hal ini, mungkin aku boleh berbangga menepuk dadaku yang bidang ini. Karena tidak setiap orang bisa melakukannya. Mencurahkan hati dan waktu untuk terus menulis setiap hari sepanjang waktu tanpa khawatir kehabisan ide dan inspirasi.

Tetapi untuk dikatakan penulis yang luar biasa, tunggu dulu! Namun kalau maksudnya luarnya biasa, ya memang aku ini penampilan luarnya hanya biasa saja. Bahkan terlalu biasa.

Aku hanya bisa sejenak saja merasakan menjadi luar biasa dan kemudian tertawa, bahwa aku ternyata memang hanya bisa menulis dengan cara yang biasa. Bahkan aku tidak tahu bagaimana caranya menulis yang baik dan benar.

Menggunakan penggunaan tata bahasa yang benar dan tepat aku hanya mencoba meraba. Seperti ketika hendak menulis kata "merenda" aku masih belum paham yang benar itu merenda atau merendah. Sampai kemudian harus mencari di kamus.

Ketika aku melihat diriku kembali, aku merasa memang tidak ada apa-apanya dalam hal menulis. Apa yang saya tulis ya hanya begitu saja!

Belum bisa menghasilkan karya-karya bermutu yang membuat orang lain terpana dan terpaku serta terbius membacanya. Membuat orang lain selalu merindukan dan mengundang banyak pembaca. Masih jauh dan jauh dari hebat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline