Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Hidup Adalah Belajar Tiada Akhir (Aku dan Sang Guru)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seseorang yang merasa sudah cukup untuk belajar sesungguhnya ia sedang menuju kepada kebodohan!

*

Walaupun Sang Guru sudah renta, tetapi semangat hidupnya tak kalah dengan yang muda. Semangat hidup untuk terus menyebarkan kebajikan kepada sesama.
Energinya memang luar biasa untuk memberikan arti bagi kehidupan ini.

Menjadi guru bagi siapa saja yang ingin belajar tentang kebenaran universal. Tidak terbelenggu oleh sekat-sekat agama dan kepercayaan. Karena kebenaran yang dibicarakan adalah kebenaran nurani yang setiap manusia memilikinya.

Sang Guru mengatakan, bahwa setiap hari ia masih belajar dari kehidupan. Belajar dari setiap hal yang dialami. Belajar menjernihkan nuraninya. Belajar memaknai setiap peristiwa.
Sebab belajar adalah proses yang harus ada ketika nafas ini masih ada.

"Ketika niat belajar telah dihentikan, maka seseorang sedang menuju kepada kemunduran. Ketika saat merasa sudah cukup, maka sesungguhnya ia sedang membohongi dirinya. Karena tidak akan ada kata cukup untuk belajar!" Demikian Sang Guru berpesan kepada murid-murid dalam pertemuan rutin di padepokan.

Selanjutnya Sang Guru berkata,
"Ketika seseorang merasa ia telah banyak dan cukup belajar, maka timbullah hati kesombongan di dalam dirinya. Sebab merasa telah tahu segalanya. Padahal sesungguhnya yang diketahui belum ada apa-apanya."

Sepertinya Sang Guru ingin mengingatkan seorang murid yang paling pintar bernama Di, yang suka memamerkan kepintarannya. Suka berdebat dan terlihat mulai malas belajar.

"Bahkan untuk belajar mengenal dirimu sendiri yang paling dekat sekalipun, belum tentu bisa engkau pelajari sepanjang hidup.
Ilmu kebenaran nurani begitu dalam dan luas, siapakah yang sudah mampu menyelami dan menjelajahinya. Aku sampai saat ini belum mampu. Sebab tak terbatas luas dan dalamnya.

Jadi, siapa yang sungguh berani merasa dan mengatakan, bahwa telah banyak yang ia tahu dan tak perlu lagi belajar? Aku ingin belajar padanya!"

Di terlihat salah tingkah dan mukanya berubah warna. Namun terlihat ia berusaha menenangkan hatinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline