Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Samudra Hati (50k - Aku dan Sang Guru)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12946228331777718506

Hati adalah samudra yang luas dan dalam, penuh dengan harta karun mutiara-mutiara kebenaran yang tiada habis untuk diambil. [caption id="attachment_83936" align="aligncenter" width="300" caption="dalamnamayesus.wordpress.com"][/caption]

* Waktu terus berpacu dengan berbagai keinginan hati. Tetapi aku menggunakan waktu yang ada untuk melatih diri. Pengendalian hati untuk tidak terbuai nafsu dan terbakar emosi. Menempa diri dalam kesunyian untuk mencari jawaban-jawaban atas misteri kehidupan. Mencari jawaban atas fenomena yang ada pada kenyataan hidup yang seringkali tak dapat diterima logika.

Semakin hari aku terus menyelami, tetapi aku belum menemukan tepian samudra hati, membuat aku untuk semakin menyelami. Mengenai luas dan dalamnya hati Sang Guru berkata,"Bila engkau bertanya tentang luas dan dalamnya hati, maka jawabannya adalah seluas dan sedalam kemampuan yang bisa engkau selami! Engkau tak akan menemukan ujung ataupun batasnya."

Dilain waktu Sang Guru juga berkata,"Samudra hati adalah sumber mutiara-mutiara kebenaran yang telah ditaburkan Tuhan kedalam setiap tubuh manusia. Didalam tubuh yang tak seberapa tetapi ada samudra kebenaran yang luas dan dalamnya tak terjangkau. Tentu ini tak bisa diukur dengan logika dan pikiran. Tetapi semakin engkau berpikir akan semakin tidak terjangkau dan itu justru membuktikan keluasan dan kedalaman samudra hati manusia."

"Hati adalah samudra kebenaran. Begitu banyak mutiara-mutiara kebenaran yang dapat diambil. Bagaimana aku bisa menemukannya, guru?" Aku bertanya untuk memastikan apa yang telah dikatakan Sang Guru.

"Ketenangan hati, sahabatku. Oleh sebab itulah manusia harus berlatih untuk dapat menenangkan hatinya. Ketika ketenangan telah hadir, maka akan ada kedamaian dan bersemilah mutiara-mutiara kebenaran itu untuk dipetik. Itulah dikatakan, sesungguhnya kebenaran sejati itu ada di hati. Kebenaran yang diluar itu bukanlah yang sejati lagi.

Hati ibarat adalah gudang harta karun. Nilainya tidak ternilai dengan mutiara-mutiara yang berkilauan. Tidak ada harta di dunia yang dapat menyamainya. Maka bagi manusia yang telah mengerti, ia tidak akan lebih sibuk memburu harta kekayaan diluar dirinya. Sebab harta karun yang ada didalam dirinya tiada habis untuk diburu dan digali."

"Ya, aku bisa menemukan contoh yang nyata itu pada guru yang telah rela meninggalkan hiruk-pikuk keduniawian untuk memburu kekayaan. Guru lebih memilih berburu kekayaan hati dan kebaikan sejati dengan melayani!" Kataku dengan rasa hormatku.

"Apakah demikian? Semua yang terjadi adalah semata-mata karena kesadaran nurani. Semuanya adalah tanggung jawab ketika kebenaran itu telah hadir. Semua yang ada adalah semata-mata panggilan kehidupan. Setiap orang bisa melakukannya bila mau."

Sang Guru, demi memilih melayani umat manusia untuk menyebarkan kebaikan tidak lagi memikirkan kehidupan pribadinya. Ia tidak mengikat dan membelenggu dirinya untuk berkeluarga. Baginya dunia ini adalah rumahnya dan umat manusia adalah keluarganya. Yang lebih tua adalah sebagai ayah ibunya dan yang lebih muda dianggap sebagai anak-anaknya. Sedangkan yang seumur dengannya dianggap sebagai sahabat. Demikian luas dan dalam samudra hati Sang Guru atas kebenaran dan kebaikan.

"Hati adalah juga ibarat cermin dan setiap hari perlu dibersihkan dari debu, sehingga selalu bening dan bisa digunakan sebagaimana fungsinya. Ia adalah tempatnya berkaca untuk melihat kesalahan-kesalahan. Sungguh hati wajib dijaga dan dirawat agar tetap dapat berfungsi dengan baik dan benar!" Setiap waktu Sang Guru selalu berbicara dari hatinya untuk menyirami rohaniku yang belum dapat mencapai ketenangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline