Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kelahiran dan Kematian (50k - Aku dan Sang Guru)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dapatkah kita memilih untuk tidak dilahirkan, sehingga tidak perlu mengalami kematian? Mengapa manusia harus dilahirkan lalu menuju kepada kematian?

*
Bagiku, bertemu Sang Guru setelah lama dalam pencarian adalah jodoh baik menuju kepada kehidupan. Banyak hal tentang kehidupan yang masih buta bagiku, sedikit demi sedikit mulai terkuak. Walau masih jauh dari pencerahan sejati. Tetapi minimal rohaniku mulai tumbuh dan mengerti akan siapa diriku.

Seperti biasa, setiap senja Sang Guru selalu menyediakan waktu untuk berdiskusi atas membahas tentang kehidupan.
Aku yang masih dalam kesesatan dan kebimbangan selalu memanfaatkan waktu untuk menyelami kebenaran bersama Sang Guru.

"Guru, di dunia ini setiap hari silih berganti terjadi kelahiran dan kematian. Mengapa manusia harus dilahirkan bila pada akhirnya harus mengalami kematian?
Apakah ini pilihan atau ketentuan?"

Merenungkan sejenak Sang Guru untuk memahami apa yang menjadi pertanyaanku.

"Tentang hal ini, kelahiran dan kematian, di dalam masing-masing agama telah menjelaskan. Memang ada perbedaan pemahaman akan hal ini. Masing-masing memiliki kebenarannya. Hukum tentang sekali kelahiran dan kematian atau kelahiran dan kematian berkali-kali, tentu memiliki argumen dan kebenaran yang mendukung.

Kelahiran dan kematian adalah pasangan abadi selama adanya kehidupan.
Kelahiran adalah awal dari kematian dan sesungguhnya kematian juga adalah awal dari kelahiran. Demikian yang dijelaskan dalam hukum karma. Tetapi tidak semua umat manusia mau menerima pemahaman ini yang meyakini kelahiran dan kematian hanyalah sekali saja.
Bahwa hidup di dunia hanya memiliki dua pilihan saja setelah kematiannya. Pergi ke surga atau neraka. Tidak ada opsi untuk terlahir kembali.

Pertanyaan yang ditanyakan, mengapa aku dilahirkan kemudian harus mengalami kematian?
Telah ada kisah-kisah yang menjelaskan. Salah satunya adalah bahwa pada awalnya manusia bertempat tinggal di surga. Menikmati kebahagiaan sepanjang waktu.
Tetapi karena satu dosa, akhirnya diturunkan ke bumi dan beranak pinak sampai saat ini.

Ada lagi yang mengatakan bahwa manusia yang semua tinggal di surga, diturunkan ke bumi untuk mengurusi bumi sebagai karya Tuhan.
Untuk menguji dan memilih mana yang sesungguhnya layak untuk tinggal di surga.
Ibaratnya dunia ini adalah sebuah sekolah bagi manusia."

"Ya, semua itu aku pernah mendengar dan tak tahu mana yang paling benar. Hanya keyakinan yang membenarkan." Aku menyela.

"Sesungguhnya masih banyak misteri akan kelahiran dan kematian yang harus dialami manusia. Tetapi pada kekinian semua telah terjadi. Telah mengalami kelahiran ke dunia ini dan kematian pasti harus mengalami kematian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline