Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Wanita bukan Racun Dunia, Namun Madunya Dunia [Inspirasi Untuk Wanita 4]

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12909885741997435632

Wanita adalah bagian dari pria, Ini kebenaran dalam sejarah yang diakui…Adakah seorang pria merasakannya?

[caption id="attachment_77595" align="alignleft" width="300" caption="ranahsehat.com"][/caption]

Begitu rupawannya dirimu. Sepertinya aku menatap lukisan dari Leonardo da Vinci. Mataku tak dapat menutup untuk menatapmu. Seluruh lekuk tubuh dan apa yang terdapat pada tubuhmu, begitu sempurnanya bagiku. Hati tak kuasa untuk merasakan hembusan angin surga yang beirama indah. Perasaanku menembus awan menjangkau langit ketujuh. Setiap gerak-gerikmu tak lepas dari tatapan sahdu mataku. Wangi tubuhmu sungguh membuai ingatan untuk berimajinasi nakal. Ketika engkau mendekat, getaran jantungku tak kuasa kutahan. Sedikit sesak mengganjal. Aku menarik nafas dalam-dalam demi menjaga sikapku sebagai seorang lelaki sejati. Kutegakkan diriku dan kuluruskan pikiranku. Kubersihkan hatiku. Tetapi peperangan segera mulai terjadi. Kebenaran dan kesesatan dalam pertarungan. Sebagai seoran lelaki aku mengkhayalkan ini.

Seorang lelaki, memiliki tantangan terberat dalam hidupnya adalah ketika berhadapan dengan wanita-wanita. Tanpa godaan, namun tergoda rayuan alam sadarnya. Membenamkan diri dalam khayal yang membius untuk lupa akan siapa dirinya. Ini memang kisah usang. Tetapi rangsangan itu selalu ada. Banyak sudah kisah-kisah kejatuhan para pria dalam dekapan wanita. Tak pernah jera, inilah kisah kehidupan sejak dahulu kala sampai selamanya. Tak terbantahkan. Namun setan yang menjadi kambing hitam. Iblis yang dipersalahkan. Masih beruntung Tuhan tidak menjadi tertuduh.

Inilah pembuktian, manusia tidak bisa mengalahkan musuh-musuh yang ada didalam dirinya untuk selalu terjebak dalam jalan kesesatan pandangan terhadap seorang wanita sebagai pemuas nafsu belaka. Kebenaran nuraninya selalu terbungkam. Kearifannya selalu tertutup awan-awan kebodohan. Akal budinya terserat dalam kegelapan. Tekad untuk membangkitkan nurani adalah pilihan tepat. Sebab itu adalah jalan menuju kepada kebenaran sejati. Diperlukan sebuah kesadaran yang luar biasa. Tetapi akan bisa ada jalannya. Sebab semua ada di dalam diri kita sendiri untuk mendayakannya menembus kesesatan.

Wanita bukanlah racun dunia. Tetapi yang benar adalah madunya dunia. Sebab memberikan keindahan dan manis untuk direguk yang membahagiakan. Nikmatilah senyumnya, dan nikmatilah kasih sayangnya. Nikmatilah belahannya dan nikamatilah tubuhnya yang indah. Jangan salah paham. Sekali lagi jangan menyesatkan dalam pemikiran. Bukankah wanita adalah juga bagian dari pria dalam sejarahnya? Akan indah bila sebagai pria dapat merasakan wanita adalah bagian dari dirinya, seakan tak rela kehilangannya untuk mengarungi dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline