Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Wanita, Pedang, dan Arak

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam perjalanan hidup, yang namanya cobaan atau ujian pasti akan kita temui. Oleh kelengahan, kita seringkali terjebak didalamnya. Ketika kita bisa lolos dari ujian yang berat dan besar, namun justru kita tergelincir dalam ujian yang kita anggap kecil. Tetapi kemudian justru melahirkan kesalahan yang lebih besar lagi.

* * *
Tersebutlah seorang biksu muda yang sedang melatih diri di sebuah biara di kaki gunung. Dengan tekun dan disiplin berlatih setiap
hari. Dalam setiap pencapaian kebajikan, pasti akan mendatangkan pencobaan untuk menjerumuskan.

Pada suatu hari, datanglah iblis yang menjelma dalam bentuk seorang gadis cantik dengan penampilan aduhai. Menemui sang biksu yang sedang sendirian mencari kayu bakar di hutan.

"Biksu, anda pasti kesepian selama ini hidup di biara yang tanpa belaian seorang wanita. Aku kasihan pada dirimu!" Demikian rayu wanita jelmaan ini.

Sang biksu, tak begitu menanggapi dan hanya berkata,"Hal itu tak masalah bagi kami, nona!"

Wanita ini melanjutkan rayuannya sambil merapatkan diri ke sang biksu,"Aku bersedia menemanimu. Kebetulan di hutan ini tidak ada orang. Kita bisa bebas melakukan apa saja yang anda suka!"

"Maaf, nona! Sebagai biksu kami tidak boleh berdekatan dengan wanita, apalagi melakukan penzinahan. Maaf, aku harus segera pulang!" Begitu sikap dari sang biksu.

Dilain waktu wanita jelmaan ini menemui sang biksu lagi dan memberikan sebilah pedang sambil berkata,"Biksu, saya kasihan pada anda yang selalu diganggu seorang pemuda di jalanan ketika anda keluar mencari makan. Supaya anda tidak diganggu, maka gunakanlah pedang ini untuk membunuhnya. Anggap saya ini sebagai cara untuk membela diri!"

Tetapi secara halus biksu menolak.
"Sebagai biksu, kamu harus menolak bentuk pembunuhan dalam bentuk apapun. Kalaupun saya sering diganggu, semua itu saya terima sebagai karma!"

Beberapa waktu kemudian saat sang biksu sedang keluar mengumpulkan makanan dan sedang beristirahat dibawah pohon yang rindang, muncul lagi wanita tersebut untuk menggodanya sambil membawa seguci arak.
"Biksu, anda pasti lelah setelah seharian berjalan. Ini saya bawakan ramuan arak yang sangat menyehatkan dan dapat menguatkan tubuh. Minumlah!"

"Tapi, kami sebagai biksu harus menghindari untuk meminum arak!"Sang biksu berusaha menolak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline