Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Aku Cemburu dan Iri!

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Biarkan aku menikmati kecemburuanku saat ini , bukankah aku tidak akan mengganggu siapapun ???

* * *

Apakah aku tidak boleh cemburu dan iri ? Bukankah aku juga memiliki hati dan perasaan ?
Aku setiap hari bisa menulis ,namun entah mengapa aku merasakan itu semakin menunjukkan ketidakmampuanku . Oleh sebab itu aku jadi cemburu dengan kemampuan menulis para sahabat .

Aku cemburu pada si resi kata Edi Santana Sembiring dan penyair Zulfikar Akbar , yang begitu pandai menari dan mempermainkan kata-kata yang penuh kiasan dan bermakna . Harus sampai mengkerutkan dahi untuk memahaminya . Setiap kata bagaikan syair para pujangga . Aku ingin seperti itu , namun tak pernah bisa !

Aku juga begitu cemburu pada si ibu yang humoris dari Bekasi , Winda Krisnadefa dan sahabatnya yang feminis G , yang pandai merangkai kata-kata yang sungguh berwarna . Penuh inspirasi dan menyegarkan , setiap kata terasa ada iramanya . Lagi-lagi aku tak
mampu untuk seperti itu .

Ada lagi satu kecemburuan , pada ibu-ibu dari Gunung Putri , Kit Rose , yang tiada henti menari - narikan kata-katanya untuk dirangkai menjadi cerpen yang selalu menggoda untuk mengkhayalkannya . Selalu ada inspirasi yang dilahirkan untuk dijadikan pembelajaran . Walaupun aku tak suka membaca cerpen , namun aku berusaha untuk mencicipinya .
Menulis cerpen adalah hal yang begitu sulit untuk kulakukan , oleh sebab itu aku cemburu padanya .

Sebenarnya aku juga cemburu pada bapak-bapak yang suka berganti rupa , Doddy Purbo , yang begitu lancar , cekatan , tanpa sungkan - sungkan menggulirkan kata-katanya yang tajam menusuk . Baik kritikan dan sentilan tanpa harus membuat marah , apalagi emosi . Sungguh - sungguh membuka pemikiran ketika membaca tulisan . Itulah yang harus membuat aku cemburu karena aku tidak bisa melakukannya .

Kemudian aku juga harus terpaksa cemburu pada si Baginda Negeri Ngotjoleria, Andy Syoekry Amal dan ibu seksi yang juga berprofesi konsultasi masalah seks , Mariska Lubis , yang setiap tulisan - tulisan selalu menjadi terpopuler . Hal ini tentunya menandakan banyak fansnya disini . Sepertinya aku tidak akan pernah seperti itu .

Aku sepertinya juga merasa cemburu dengan percikan kata - kata dari dua anak muda , Cupi
Valhala dan Rendy Aditya , yang tulisannya begitu cerdas dan intelek . Yang membuatku harus berpikir keras dengan kemampuan otakku yang pas - pasan . Untuk itulah begitu sulit bagiku menulis menggunakan keintelektualan , karena aku bukan orang yang intelek!

Cukupkah rasa cemburu dan rasa iriku diungkapkan disini dan membuat aku malu?

Tetapi bagaimanapun kemampuan yang kumiliki saat ini , tetaplah aku juga bersyukur . Karena
kemampuan yang kumiliki untuk menulis sepertinya tak akan sia-sia ! Jadi ijinkanlah aku untuk terus menulis walaupun dengan kemampuan seadanya .

Maaf , aku menuliskan semua ini apa adanya , bukan bentuk kerendahan hati . Mohon jangan
disalahpahami .


Terimakasih !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline