Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Buah Simalakama , Bukan Makanan Orang Bijak !

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orang bijak selalu dapat meloloskan diri dari setiap masalah yang dihadapinya !

Terdapatlah seekor singa tua yang sedang kelaparan . Sedangkan untuk berburu singa tua ini sudah kehilangan kekuatan dan makanan yang bisa santap hanyalah pelayan setianya seekor rubah . Tetapi demi kewibawaan sebagai raja hutan , tak mungkin ia begitu saja membunuh rubah itu . Jadi , diaturlah sebuah strategi untuk membunuh pendamping setianya .

Caranya adalah dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang harus dijawab jujur oleh si rubah . Bila tidak , si rubah akan dibunuh dan dijadikan santapannya .

Singa tua itu bertanya , "Wahai , rubah, aku ini baunya enak atau tidak ? "

Si rubah menyadari ini adalah pertanyaan perangkap . Karena apabila ia menjawab , singa tua itu berbau busuk , maka ia akan dianggap menghina dan akan segera dibunuh . Namun bila ia menjawab baunya enak , maka ia dianggap telah berbohong dan tetap akan dibunuh juga .

Apa yang harus dilakukan ? Rubah itu kemudian mencari akal untuk tidak menjawab pertanyaan yang diajukan tuannya , maka berkatalah ia , "Wahai rajaku, hamba saat ini sedang terkena pilek berat , sehingga sulit untuk bisa menjawab pertanyaan tuanku, karena hidung hamba tersumbat sehingga tidak bisa merasakan bau yang ada. Oleh sebab itu hamba juga khawatir penyakit hamba akan menulari tuanku , maka demi kesehatan dan keselamatan tuanku , hamba akan meninggalkan tuan dengan pergi ke tempat yang jauh . "

Mendengar jawaban dari pendamping setianya , sang raja hutan pun tidak bisa berbuat apa-apa .

Demikianlah , seorang bijak tidak akan terjebak dalam kehidupan untuk memilih anatara yang tidak baik dengan yang tidak baik atau antara yang baik dan yang tidak baik .
Orang bijak tidak akan memilih , ia hanya akan mengalir mengikuti arus kehidupan .

Orang bijak pun tidak akan mengorbankan hidup orang lain demi untuk kebaikan dirinya dan juga tidak akan mengorbankan hidupnya untuk hal yang sia-sia .

Bila kita belum menjadi orang bijak, saat ini kita masih punya kesempatan untuk memilih !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline