Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Diperalat Facebook, Atau Memperalat Facebook???!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Seharusnya bukan alat yang memperalat kita manusia yang mempunyai akal dan budi, tapi kita yang memperalatnya untul kebaikan

Menurut Alexa .Com , Indonesia adalah pengguna nomor satu Focebook, bahkan mengalahkan Google.com dan Yahoo.com. Bahkan Cina yang merupakan peringkat pertama dalam hal jumlah penduduk tidak masuk sepuluh besar .

Memang tak dipungkiri , Focebook telah menjadi wabah dan banyak yang kecanduan . Dari semua lapisan masyarakat menggemarinya . Seakan tiada hari tanpa Focebookan_ saya sendiri hanya kadan-kadang saja buka! _
Sedemikian menarikkah Focebook ?
Untuk hal ini terlalu relatif dan subyektif menilainya dan jawabannya akan berderet.

Ada yang merasa sampai Focebook telah memperalatnya dan menyalahkannya jaringan sosial ini . Bahwa Focebook telah meracuni dan membuat hidupnya berantakan selama ini .

Bahkan juga Focebook jadi sumber keributan suami istri . Anak dengan orangtua . Karena tak jarang Focebook dijadikan ajang perselingkuhan , bukan hanya para suami tapi juga para istri .
Focebook digunakan oleh anak-anak untuk menghabiskan waktu , sehingga lupa dengan tugas - tugas utamanya .

Namun ada juga yang merasakan Focebook sangat bermanfaat dan menikmatinya tanpa perlu dan ada masalah .
Bahkan ada yang memanfaatkan untuk usaha mempromosikan barang jualan .
Seorang teman berhenti dari pekerjaannya dan memulai usaha jualan produk-produk untuk bayi dengan nama Elyne Shop dan ia merasakan sungguh Facebook ini bermanfaat baginya .

Bila demikian , Focebook ini bagaikan madu dan racun saja . Ada manisnya ada pahitnya .
Memang setiap hal selalu memiliki dua sisi dan itu tergantung bagaimana cara dan dari sudut mana kita melihatnya .

Oleh sebab itu saya hanya bisa tertawa bila ada yang merasa dan mengatakan bahwa ia telah diperalat Facebook .
Facebook hanyalah sebuah alat atau sarana , bagaimana kita bisa menyalahkannya ? Kita manusia punya akal yang budi , mengapa kita mau diperalat oleh benda "mati"?
Jadi yang sebenarnya adalah kita sendirilah yang memperalat Facebook itu sehingga merugikan diri sendiri .

Nah, yang lebih mengherankan dan lucu , bahkan ada pemuka agama yang mengharamkan Facebook . Pasti pemuka agama ini bukan orang gaul _he he he _ , berpikiran sempit ,dan kolot. Maaf, mengapa saya katakan demikian ?

Bila mereka , para pemuka agama mau terbuka pemikirannya dan mau belajar gaul , bisa saja memanfaatkan boomingnya Facebook untuk menyebarkan kebenaran, syiar atau dakwah agama. Memanfaatkannya untuk mengajarkan kebaikan. Mengapa para pemuka agama ini harus antipati dan menyalahkan Facebook segala ? Mengapa tidak mau mengikuti perkembangan jaman dalam menyebarkan kebenaran?

Sekali Facebook hanyalah bagai sebuah alat saja , sekarang tergantung bagaimana kita yang menggunakannya . Apakah untuk hal yang menguntungkan atau merugikan!

Semoga tulisan ini tidak memperalat yang membaca!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline