Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kepolosan Tubuh dan Kepolosan Hati, Pilih yang Mana?

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Keindahan apa yang bisa ditemukan dalam kepolosan tubuh dibandingkan dengan kepolosan hati ?Manakah yang lebih penting untuk kita miliki?

Ini adalah jaman keterbukaan katanya . Manusia tak segan-segan membuka tubuhnya lagi untuk diperlihatkan secara terbuka untuk dapat dinikmati suka-suka .
Sebagian dengan alasan seni dan keindahan, sehingga tidak dipermasalahkan bagi para pecinta seni.Kebetulan saya bukan yang berjiwa seni, sehingga nafsu yang bicara ketika melihat tubuh-tubuh polos ini.

Namun tak jarang juga banyak yang rela membugilkan tubuhnya demi memancing nafsu-nafsu dan materi .
Begitu mudah dan tak segan membuka penutup tubuhnya satu demi satu .
Begitu jujurnya untuk diperlihatkan bagian-bagian tubuh tanpa sehelai benangpun yang menutupi dengan wajah penuh senyuman .

Tetapi sayang bila kejujuran itu dilakukan hanya terbatas pada tubuh
. Jaman keterbukaan hanya dimanfaatkan untuk buka-bukaan tubuh . Namun hati manusia yang seharusnya menjadi semakin polos dan terbuka justru menjadi semakin gelap dan tertutup .

Namun bila bicara soal moral etika, apapun alasannya, membugilkan tubuh adalah hal yang tak sepantasnya untuk dilakukan. Karena ada bagian-bagian personal yang memang tak pantas untuk dipertontonkannya untuk dilihat secara jelas. Jelas-jelas ini melanggar moral etika. Sayangnya juga, saya masih belum bermoral etika, ketika harus melihat juga dengan jelas kepolosan ini.

Kemunafikan menguasai hidup manusia pada saat ini . Kepolosan hati menjadi sesuatu yang begitu sulit untuk ditemukan .
Sulit memiliki hati yang polos karena kita menutupinya rapat-rapat dengan kebohongan , kepura-puraan , kesombongan , keserakahan , kebencian , kedengkian, dan selaput kebodohan.

Tak salah orang-orang bijak mengatakan , bahwa jaman sekarang adalah jaman kegelapan , manusia - manusia dalam ketersesatan . Tak bisa dengan jelas lagi membedakan mana yang baik dan mana yang salah .

Yang seharusnya tidak dilakukan justru senang melakukannya . Yang seharusnya dilakukan , justru enggan untuk melakukannya .
Malu melakukan hal yang baik dan tidak malu-malu melakukan kejahatan.
Tak salah juga dikatakan dunia ini sudah berputar terbalik yang menyebabkan pikiran manusia juga terbalik.

Pada mulanya setiap hati manusia adalah berisi kepolosan ,cerah, suci dan murni . Tetapi selanjutnya dalam perjalanan hidupnya terkontaminasi selaput racun yang menutupi kepolosannya.
Jadi kepolosan itu tetap masih kita miliki , hanya tertutupi selaput kegelapan .
Adalah tugas besar dalam hidup kita untuk menyingkap selaput - selaput yang menutupi kepolosan hati kita tersebut .

Alangkah indahnya bila sepanjang hidup ini kita bisa melakukannya , satu persatu selaput itu kita singkap, sehingga pada suatu hari kepolosan itu kita miliki kembali . Bersinar dan mencahayai perjalanan hidup yang diliputi kegelapan ini .
Bisa memiliki kepolosan itu kembali adalah harta yang tidak ternilai dari segala pusaka yang ada .

Pada waktunya nanti, saat meninggalkan dunia ini , kita bisa pergi dengan hati yang penuh kepolosan , dan bukannya dengan tubuh yang polos .
Dengan wajah yang berseri tanpa beban menuju kepada kehidupan yang sesungguhnya!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline