Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kekhusukan Ibadah, Dikalahkan Getaran Hp...., Siapakah Itu?

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika seharusnya kita sepenuh hati menyerahkan diri padaNya, namun adakalanya kita tetap tak rela juga, mengapa? [caption id="attachment_103267" align="alignleft" width="173" caption="syahla-syahla.blogspot.com/"][/caption] Dalam suasana rumah ibadah yang khusuk dan hening tatkala sedang berlangsung upacara ibadah . Seorang lelaki tampak sedang konsentrasi mengikuti rangkaian upacara tersebut. Namun saat bersamaan ada datanglah sebuah  gangguan . Ternyata ada yang meneleponnya. Ketika ia merasakan getaran pertama kali dikantong celananya , akan tetapi  ia tetap bersikap tenang dan meneruskan ibadahnya denga khusuk .

Berselang berapa lama kemudian , getaran itu kembali datang dan ia masih bisa menguasai diri . Tetapi yang menelepon tak tahu diri atau memang ada hal yang penting , getaran itu kembali terjadi dan kali ini seorang lelaki ini sudah kehilangan kesabarannya kemudian langsung merogoh kantong celananya untuk meraih hpnya .

Begitu dilihat nomor panggilan yang masuk adalah seorang teman , ia langsung komplain , " Eh, dasar kuya, kenapa lu telepon terus ? Gua lagi sembahyang tahu . Apa gak bisa sabar neleponnya nanti aja !!! " Karena suaranya sampai begitu keras, mau tak mau sebagian orang menengok kearahnya dan sangat mengganggu jalannya ibadah.

Kalau diteliti dan dipelajari , sebenarnya siapa yang mengganggu siapa? Bukannya ia sendiri yang mengganggu dirinya sendiri dan kemudian mengganggu orang lain dengan sikapnya ? Mengapa ia masih tak rela untuk mematikan hpnya ketika sudah berada didalam rumah ibadah barang sekejap ? Mengapa masih tak bersedia mendamaikan hatinya untuk dijamah Tuhannya ?

Pertanyaannya ,sayakah seorang lelaki itu ataukah anda? Atau pula dia?!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline