Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kebahagiaan yang Terlepaskan

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bila suka dan duka tak menguasai lagi, bila harta , kenamaan dan kedudukan tidak mengikat lagi, tidak melekat kepada keduniawian, maka bolehlah berlega hati untuk merasakan kebahagiaan yang penuh kebebasan [caption id="attachment_69015" align="alignleft" width="300" caption="http://ssgdenpasar.org/"][/caption] Alangkah bahagianya, apabila dapat hidup dalam kekosongan. Tanpa ada pikiran baik atau pikiran buruk. Tanpa merasakan panas atau dingin. Tanpa puas akan suka dan terbebani duka. Hati akan lepas dan luas menjelajahi ruang dan waktu, seluas samudara , selepas angkasa. Setiap saat dapat berbicara dengan Tuhan dan selalu mendapat firman dari Tuhan melalui fenomena kehidupan alam dan disekitar. Tak ada lagi duniawi, persepsi, keputusan kesadaran, serta sensasi yang menghalangi. Dapatkah aku mencapainya dalam kehidupanku saat ini? Akan tetapi mengapa begitu banyak sekat-sekat kekotoran pikiran yang menghalangi? Aku tak kuasa menembusinya saat ini. Berputar-putar dalam kesesatan, tiada kepastian arah. Tak dapat duduk diam tanpa merasakan, begitu banyak getaran dan gelombang yang menghanyutkan serta membelokkan. Mengendalikan pikiran akan 5 aspek keberadaan ~ sensasi, persepsi, keputusan, kesadaran, duniawi ~ harus dilandasi dengan tekad dan kesabaran dari waktu ke waktu untuk menembusinya dan aku harus yakin untuk dapat melakukannya. Waktu memang diperlukan, namun sebuah tekad yang kuat dan kebijaksanaan dapat sekejap menembusinya dalam sekali pejaman mata. Kehidupan saat ini adalah yang terbaik untuk melakukan yang terbaik, karena apakah pada kehidupan nanti aku masih punya kesempatan jodoh yang demikian baik lagi? Yang terbaik adalah bisa menikmati mengosongkan diri dari segala keduniawian, tidak terikat olehnya dan tidakmelekatinya. Sadarkanlah pada saat ini juga, maka kebahagiaan tak akan meninggalkan atau kebahagiaan itu akan selamanya tak akan kembali lagi! Kebahagiaan bukan karena suka dan menyenangkan, tetapi kebahagiaan pelepasan segala beban karma. Aku harus dapat membebaskan dan melepaskan akan sekat-sekat kehidupan yang selama ini telah mengikat untuk menikmati kebebasan sejati. Semoga..............




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline