Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Dudul Tentang USG....AKu Jadi Tertawa!

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selain pengalaman yang serba serius, ada satu pengalaman dudul yang membuat sedikit tersenyum ...Terasa indah ketika masih bisa menertawakan kebodohan diri sendiri [caption id="attachment_57991" align="alignleft" width="225" caption="hahaaa...bodohnya aku...!"][/caption] Terus terang, saya tidak tahu _ atau lupa? _apa itu maksudnya USG.artinya pun saya tidak tahu dan tak bermaksud cari tahu. Tahunya diperiksa sana sini untuk tes. Ketika saya kebagian yang tertulis radiologi untuk melakukan USG, ada petugas yang menyuruh saya menahan kencing sambil antri tunggu giliran. Katanya supaya nanti mau di USG  kalau air kencingnya penuh biar bisa tersorot oleh komputer. Dalam bayangan saya, setelah penuh  dikantong kencing, nanti dikeluarkan kebotol lalu diperiksa pakai komputer. Nah, kebetulan juga ada seorang nenek yang sedang antri dan dipanggil masuk untuk persiapan USG. Tak lama kemudian petugasnya keluar untuk menanyakan siapa dari keluarga ibu itu yang mau di USG? Diberitahukan USG-nya tidak jadi, dilanjutkan besok saja. Ada apa? Saya juga bertanya, soalnya sudah sekian lama mengantri, jangan-jangan saya juga disuruh pulang. Ibu itu tak jadi di USG, gara-gara air kencingnya sudah keburu dikeluarkan dilantai. Orang-orang yang mengantri akhirnya pada tertawa. Kemungkinan pikir ibu itu, supaya gampang disorot komputer barangkali kalau air seninya dibuang dilantai. Sayup-sayup saya masih mendengar petugas yang wanita menyeletuk, "Mana kencingnya bau pesing lagi! " Untung kalau saya pikirnya bukan dikencingkan ke lantai tapi kebotol. Tapi kalau dipikir-pikir, saya tetap termasuk dudul juga ya? Pasti gara-gara kelamaan berteman dengan Inge Dudul_sang permaisuri yang paling dudul sedunia_ dan juga beberapa kompasianer dudul yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, pasti sudah pada tahu . Akhirnya saya jadi ketularan juga dudulnya. Dasar apes Tak apalah , dudul juga. Yang penting hati bisa bahagia! Kadang indah juga bisa menertawakan kebodohan diri sendiri, sakit hatipun tiada terasa lagi. Salam dudul durian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline