Daripada menyesaki hati dengan iri dan dengki, sekarang aku lebih memilih untuk mengisi hatiku dengan rasa syukur kepada Ilahi dengan apa yang telah aku miliki [caption id="attachment_40129" align="alignleft" width="300" caption="wordpress.com"][/caption] Seorang rekan datang-datang membawa hp baru, Blackberry terbaru, wah, uang dari mana bisa beli dia? Ah, jadi timbul pikiran macam-macam. Jangan-jangan uang boleh korupsi nih! Saya saja yang gajinya lebih tinggi cuma bisa pakai nokia seribu seratus, sudah sering lowbat saja belum bisa ganti yang baru. Punya BB serasa mimpi . Eh, berselang tidak lama, ada lagi rekan datang-datang bawa mobil baru. Ada apa lagi nih, boleh beli atau merampok tuh?! Dapat uang dari mana dia? Saya saja punya motor kredit belum lunas, malah besok kalau belum bisa bayar akan ditarik dealer. Hadir pikiran yang sudah mulai timbul iri dan ngawur. Itu hanya contoh-contoh sebagian peristiwa yang membuat hati iri dan dengki. Walaupun dimulut mengucapkan selamat dan memuji padahal dihati menyimpan duri. Inilah yang saya alami. Sifat iri hati siapa yang tak memiliki? Rasanya penyakit ini yang sedang ingin aku musnahkan dan dijauhi agar ia tidak punya tempat lagi dihati ini, karena sekian lama telah menggerogoti hidupku. Seringkali kelebihan yang dimiliki orang lain menjadikan kita menyimpan iri dan dengki. Mengapa harus demikian? Karena itu adalah sifat manusia umumnya yang belum bersih. Belum mengerti dan memahami akan makna berpuas diri dan memiliki hati yang bersyukur dengan apa yang telah kita miliki. Apa yang bisa kita miliki dan orang lain miliki itu adalah hak dan rejeki kita masing-masing. Buat apa dipertanyakan dan membuat hati kita tak bisa menerima kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Yang semestinya kita lakukan adalah bagaimana bisa melatih hati ini agar bisa selalu turut merasakan kelebihan yang bisa dimiliki oleh orang lain. Tanpa perlu membuat diri kita mempertanyakan dan curiga. Ujung-ujungnya melahirkan iri hati. Bukankah bisa turut merasakan kelebihan yang dimiliki orang lain bisa membuat kita memiliki kelebihan juga? Apalagi bila bisa sepenuh hati bisa bersyukur seakan-akan milik orang lain itu adalah milik kita juga. Jadi , saat melihat orang lain bisa memiliki BB terbaru dan mobil terbaru dari pada kita sibuk berdoa pada Tuhan, agar pada esoknya saya bisa memiliki juga, pada saat ini saya lebih memilih untuk memanjatkan doa, "Tuhan, terimakasih, Engkau telah melimpahkan kepada saudara-saudara kami berkat dan rejeki sehingga mereka menjadi bahagia, biarlah akupun bisa merasakannya dan aku hanya meminta agar diberikan hati yang selalu bersyukur dengan apa yang telah aku miliki. Hanya inilah kekayaan yang aku minta dariMU. Amin! " Dengan demikian saya akan lebih bisa menikmati hidup tanpa akan tercemar lagi akan sifat iri hati dan dengki. Semoga . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H