Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Berkecukupan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam Doa Bapa Kami ada bagian yang berbunyi: "Berikanlah makanan kepada kami secukupnya hari ini". Cukup meminta secukupnya bukan sebanyak-banyaknya, sehingga bisa makan sepuasnya. Doa yang indah sekali.

Bagi saya ini adalah bicara soal berkecukupan dan tidak khawatir dengan hari esok dalam berkecukupan. Punya hati yang kaya, sehingga tidak dipenuhi keserakahan untuk meminta sebanyak-banyaknya untuk persiapan hari esok. Hal ini juga bicara tentang keyakinan bahwa Tuhan akan mencukupi hidup kepada umat-Nya yang percaya.

Ketika Merasa Belum Cukup, Maka Akan Terus Mencari dan Berlari

Bicara cukup, kalau mengikuti kehendak pasti tidak ada cukupnya. Ketika keserakahan masih menjadi raja, maka pasti akan merasa kekurangan walau harta sudah bertumpuk tidak habis untuk tujuh turunan.

Dengan demikian akan terus mencari dan berlari. Ibarat anjing yang mengejar ekornya, semakin dikejar semakin tak menemukan ekornya. Akhirnya lelah sendiri dalam kesia-siaan.

Itu sebabnya, tak sedikit yang sudah kaya raya terus menumpuk hartanya. Karena hati masih belum berkecukupan, apa yang dimiliki tetap saja dianggap belum cukup.

Demi mengejar semua itu, tidak sedikit orang yang sudah kaya tetap mengalami stress dan tidak bisa sepenuhnya bahagia. Tidur masih gelisah dan merasa panas, walau dalam ruang berpendingin.

Ketika Hati Belum Berkecukupan, Maka Akan Merasa Kekurangan

Seorang anak yang baik dan jujur menarik perhatian dewa untuk memberikan hadiah. Lalu menjelma ke bentuk manusia untuk memberikan tiga permintaan kepada anak tersebut.

Walau ragu-ragu, anak itu mengajukan permintaan yang pertama, ia meminta dewa itu mengubah batu menjadi emas. Karena sudah bosan jadi orang miskin. Dewa itu menunjuk batu yang dimaksud dengan jarinya, seketika berubah jadi emas.

Untuk permintaan kedua, anak itu meminta bukit yang di depannya menjadi emas. Permintaan dipenuhi dan langsung terwujud. Girang tentunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline