Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Kasih

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kasih itu indah, sebab kasih tak pernah membedakan ras, suku, bangsa dan agama. Kasih merupakan bahasa agama universal dan semua umat manusia dapat memahami dan menerimanya. Kasih itu adalah wujud nyata mengasihi Sang Pencipta Semesta.


Indahnya Kasih, begitulah keindahan cerita kisah nyata di Daai TV yang baru selesai saya tonton. Kisah tentang relawan dari yayasan Buddha Tzu Chi dari Taiwwan untuk  membantu penduduk Turki yang terkena bencana gempa bumi. Seperti kita tahu, Turki adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Para relawan Tzu Chi pergi ke Turki untuk membangun 300 rumah sementara untuk menampung korban bencana yang segera membutuhkan tempat tinggal.

Dalam kisah nyata ini digambarkan bagaimana pimpinan relawan Tzu Chi yang bernama A Gui begitu sepenuh jiwa dan pikiran memikirkan keadaan warga yang terkena bencana. Siang malam bekerja agar korban bisa segera mendapat naungan. Dalam hal ini bahkan pemerintah setempat kalah cepat bergerak.

Bahkan ketika kembali terjadi gempa di tempat lain yang masih wilayah Turki, A Gui begitu berjuang untuk mendapatkan tenda dan selimut untuk tempat berteduh dan menyelimuti tubuh dari dingin bagi warga. Hatinya begitu risau. Rumah penampungan belum selesai, sudah muncul bencana baru yang perlu segera mendapat pertolongan.

Kasih itu Rela Berkorban

Demi untuk segera mendapatkan 200 tenda secepatnya A Gui sampai mogok makan yang akhirnya membuat bos pembuatan tenda mengerahkan saudara dan tetangganya untuk menjahit tenda. Apa yang dilakukan A Gui adalah semata karena kasihnya yang begitu besar pada sesama yang sedang dalam kesusahan.

A Gui merupakan sosok yang rela berkorban demi kasihnya kepada sesama sampai tidak mengikuti kehendaki orangtua yang menginginkannya menekuni bisnis seperti kakak - kakaknya. Hatinya sudah mantap untuk menjadi relawan Tzu Chi penyebar kasih di mana kaki dapat melangkah.

Idealisme dan tekad A Gui pada akhrnya justru menyadarkan orangtua yang kemudian menjelang ajal memberikan dukungan atas tujuan hidup anaknya yang mulia.

Kasih itu Saling Memahami dan Peduli

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline