Lihat ke Halaman Asli

Katateje

Buruh Harian

Kisah Rindu Daun Pada Embun Pagi

Diperbarui: 9 Agustus 2023   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Pagi ini tak terlalu berbeda dengan pagi lalu
Semesta hafal basahnya daun di pagi hari
Ketika embun yang menggelayutinya
Meski tak pernah bertahan sepanjang hari
Karena sang surya tega menjadikan uap tanpa daya
Membuat daun yang basah lantas kering
Tapi daunku tetap tabah menantikan pagi lagi
Menyambut datangnya embun

Kerinduan yang begitu ajaib
Mampu membedakan embun
Atau bulir hujan saat daun basah

Tanpa kusadari, waktu berlalu dari kisah mereka
Namun aku rindu pada embun yang tetap tersimpan
Begitu naifnya melahap rindunya

Daun terlalu berharap datangnya embun
Waktu akan tetap melaju
Jadikan pagi yang indah perlahan sirna
Menambah hiasan langit pudar
Ketika dimensi ruang dan waktu yang berbeda
Meski tak pernah terurai oleh kata
Daunku selalu merindukan embun pagiMU

Kuputuskan untuk melangkah
Melewati satu hari yang berlalu
Seiring mendung yang menggantung
Menggulung awan biru

Keriuhan hidupkan duniamu
Angin surgawi hiasi nyatamu
Harum mewangi

Di sudut rumah, 9 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline