Seiring berjalannya waktu, semua hal dapat berubah, salah satunya adalah perubahan dalam film. Perfilman di Indonesia sangat berkembang pesat seiring berjalannya waktu, baik dalam segi alur cerita, pengambilan gambar, dialog, kostum, make up, lighting, kemampuan akting sang aktor, editing, dan masih banyak lagi.
Perubahan-perubahan itu tentunya merupakan sebuah hal yang bagus dalam dunia perfilman, khususnya di Indonesia sendiri. Beberapa tahun belakangan ini, kualitas film yang dihasilkan oleh perfilman Indonesia mulai mengalami peningkatan menjadi lebih baik.
Dengan perubahan-perubahan tersebut, kali ini saya akan membandingkan dua film Indonesia dengan genre yang sama, tetapi di produksi dalam rentang waktu yang cukup jauh, yakni sekitar 30 tahun.
Film "Catatan Si Boy I" (1987) dengan film "Dear Nathan" (2017) memiliki genre yang sama, tetapi memiliki banyak perbedaan.
Sinopsis
- Sinopsis "Catatan Si Boy I" (1987) :
Film "Catatan Si Boy I" (1987) yang diperankan oleh Onky Alexander, Meriam Bellina, Ayu Azhari, Didi Petet, dan aktor-aktor lainnya merupakan salah satu film drama Indonesia yang sangat populer pada masanya. Banyak orang yang sampai saat ini masih mengingat sosok Boy yang digambarkan menjadi seorang laki-laki yang populer dan kaya raya, serta sangat taat pada agama.
Film ini fokus kepada percintaan yang dialami oleh Boy (Onky Alexander). Boy memiliki pacar bernama Nuke (Ayu Azhari). Namun, Ayah Nuke tidak menyukai Boy karena suatu alasan, hingga akhirnya Nuke harus pergi ke London untuk melanjutkan sekolahnya.
Setelah Nuke pergi, Boy bertemu dengan Vera (Meriam Bellina) yang merupakan seorang anak diplomat. Di sisi lain, ada Ocha yang sudah lama menyukai Boy. Karena Nuke sudah pergi ke London, Ocha pun kembali mendekati Boy.
Setelah beberapa waktu, Boy mulai merasa tertarik pada Vera. Tetapi mantan pacar Vera dari Los Angeles yang Bernama Jefri mengetahui hubungan Boy dengan Vera. Jefri merasa cemburu hingga sering menantang Boy untuk berkelahi.