Lihat ke Halaman Asli

Katarina Imas

Mahasiswa Mahasaraswati

Perjalanan Cinta

Diperbarui: 19 Maret 2024   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam pelukan kasih yang tiada tara,
Terpancar cahaya kebaikan yang abadi.
Ayah, pilar tegar di saat badai menghadang,
Ibu, sumber kelembutan di setiap langkah.
 Di setiap langkahku, bayangan ayah dan ibu  selalu hadir,
Dalam setiap hembusan angin, 

aku merasakan cinta ayah dan ibu  yang tak terungkap.
Ayah yang selalu khawatir, tapi tak pernah lelah menjaga,
Ibu yang selalu cerewet,tapi tak pernah putus asa.
 
Kalian seperti bintang yang bersinar terang,
Menuntun langkahku di malam yang kelam.
Kasih sayang tak terhingga, tiada terbatas
Seperti lautan yang tak pernah berhenti mengalir.
 
Kerut di wajah ayah dan ibu menceritakan kisah perjuangan,
Menyusuri jalan berliku demi mimpiku yang jauh.
Kalian adalah pelabuhan yang kuat saat badai datang,
Ayah,ibu cinta kalian berdua bagai sinar yang tak pernah pudar.

Di setiap senyum dan doa yang kalian panjatkan,
Terukir kebahagiaan yang tak terlupakan.
Terima kasih, Ayah dan Ibu tercinta,
Kalian adalah anugerah yang tak ternilai harganya.
 
Semoga Allah selalu melindungi kalian,
Memberkati setiap langkah dan usaha.
Kesetiaan dan cinta kalian takkan pernah pudar,
Di hati ini, kalian selalu bersemayam.
 
Terima kasih, Ayah dan Ibu, atas segalanya,
Kasih sayang kalian takkan pernah pudar.
Kalian adalah teladan yang abadi,
Dalam doa dan cinta, kita selalu bersatu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline