Pandemi sejauh ini telah berhasil mengubah cara maupun gaya hidup semua orang. Bagaimana tidak, hari ini hampir 70% kegiatan di berbagai sektor kehidupan berbasis online atau daring.
Dimulai dari kebersihan diri dan lingkungan, sosial kemasyarakatan, pendidikan, bisnis/usaha sampai ke politik pun bergeser ke dalam jaringan (daring).
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sering digencarkan oleh pemerintah seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun dan menjauhi kerumunan.
Oleh karena berbagai sendi kehidupan mulai bergeser ke dalam jaringan (daring), maka adaptasi kebiasaan baru pun salah satunya adalah dengan membiasakan diri melaksanakan kehidupan bermasyarakat meski dalam jaringan.
Dampak dari pandemi global menyapu bersih segala kebiasaan lama dalam kehidupan bermasyarakat, karena masyarakat hari ini bahkan setelah ini disinyalir akan bergeser ke masyarakat yang benar-benar modern dengan bantuan teknologi informasinya.
Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak pandemi global yang cukup parah juga harus mulai menyesuaikan diri di tengah situasi seperti ini.
Semisal, Pilkada serentak pada bulan Desember 2020 ini yang akan menjadi momentum penting karena menyangkut pergantian kekuasaan di berbagai wilayah dan menjadi bukti berputarnya roda organisasi demokrasi di Indonesia.
Arief Budiman selaku Ketua KPU RI menegaskan, pilihan daring memungkinkan atau bisa saja dilakukan saat pelaksanaan rekapitulasi, dengan bantuan teknologi dan informasi.
Pemanfaatan teknologi dan informasi yang dimaksud adalah dalam rekap data yang dilakukan saat rekapitulasi per-TPS saja, sementara di kecamatan hingga pusat menggunakan e-rekap.
Hal tersebut menegaskan 1 hal penting, bahwa sejatinya roda demokrasi di Indonesia harus terus berputar meski berada di tengah keterbatasan situasi dan teknologi.
Pandemi global seakan semakin memperkuat posisi dan pengaruhnya terhadap segala sektor kehidupan tanpa terkecuali politik.