Sebagai warga negara yang taat asas dan melek kondisi bangsa dalam hal ini kaitannya dengan pesta demokrasi pemilihan kepada daerah serentak pada Desember 2020.
Belajar dari pengalaman Pilpres 2019, menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia, bahwasanya insiden-insiden yang viral di media sosial, mulai dari permusuhan antar keluarga, pemindahan makam keluarga karena beda pilihan capres, hoax, ujaran kebencian, caci maki, isu SARA seakan-akan paket lengkap membelah bangsa menjadi dua kubu akibat hilangnya akal sehat bangsa karena faktor di atas.
Selain itu masyarakat Indonesia seakan-akan lupa akan persatuan dan kesatuan. Maka dari itu belajar dari Pilres 2019 masyarakat Indonesia harus bertafakur diri bahwasanya memilih pemimpin suatu kewajiban dan meningkatkan partisipasi dalam bidang politik suatu keniscayaan agar tercapainya cita-cita negara sebagai warga negara yang cerdas.
Merujuk kepada Undang-undang dasar 1945 pasal 27 ayat (3) mengamanatkan bahwa " setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara".
Pasal 30 ayat (1) mengamanatkan bahwa " tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara".
Merujuk kepada dasar hukum mengenai bela negara, dalam kaitannya pada pemilu desember 2020 ialah sebuah keniscayaan bahwasanya pemilu sebagian dari proses bela negara untuk membentuk suatu tatanan masyarakat yang paripurna dan menjalankan roda demokrasi demi terciptanya cita-cita masyarakat Indonesia yang cerdas lewat pendidikan politik.
Setiap warga negara wajib ikut serta akan pembelaan negara dalam rangka memilih pemimpin serentak.
Warga negara juga dapat ikut literasi mengenai pemimpin yang akan melaksanakan pemilu serentak nanti.
Penulis beranggapan bahwa pemilu serentak bisa meningkatkan rasa keindonesiaan dan juga nasionalisme, pemilu juga membentuk sikap kolektif kesadaran untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi dengan penuh suka cita.
Di samping itu juga Paslon pun harus tahu, bahwa sosok yang akan mengisi jabatan politis sekaligus pemimpin di suatu daerah, tentunya pada masa pandemi seperti ini paslon pun harus ikut menyadarkan masyarakat bahwasanya virus corona masih membayang-bayangi daerah yang ada di Indonesia.
Penulis beranggapan, bahwasanya untuk menarik simpati masyarakat paslon harus bergerak di bidang kesehatan dan juga ekonomi, terkait bidang kesehatan mengedukasi masyarakat sangat penting mengenai protocol kesehatan yang sudah di tetapkan pemerintah.