Lihat ke Halaman Asli

Gelap

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap,, tunjukan sebuah riuh yg bertepi mengelilingi singgasana hiasan mutiara, karena gelap maka aku begitu merasakan kilaunya.
Dingin,, iringi aku menghanyut dan bergelayutan mencapai sang surya hingga hangat kurasa begitu penuh dengan asa..
Duka,, kau hantarkan aku mengawali hidup dengan syukur yang tertimbun ribuan keriaan saat kumemandang sebuah bahagia,
Inilah aku yang penuh dengan ruatan raut keraguan menggapai ketakutan mencari sebuat kepastian yang tiada, namun karena kurangku aku percaya adalah lebihku.. Dan setiap detaknya mengajakku bersujud untuk sebuah syukur..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline